Wabup : Perlu Peran Aktif Camat Hingga Ketua RT
TANA PASER - Kepolisian Republik Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan upaya penanggulangan terorisme di seluruh wilayah Indonesia, termasuk operasi besar-besaran oleh Pemerintah Filipina dalam melawan kelompok teroris Maute di Marawi, Pulau Mindanau, Filipina. Ini tentu saja berdampak pada makin terdesaknya para kelompok teroris tersebut dan tidak menutup kemungkinan mereka akan masuk ke wilayah Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Paser untuk bersembunyi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah saat memberikan arahan pada acara dialog dan silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda di Aula Pendopo “Lou Bepekat” Bupati Paser, Senin (5/6) lalu.
“Untuk itu saya perintahkan agar para Camat, Lurah dapat memerintahkan kepada para ketua RT agar aktif melakukan pendataan dan pemantauan kepada setiap pendatang baru di wilayah masing-masing,” ujar Mardikansyah.
Hal tersebut menurutnya guna mencegah masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab ke wilayah Kabupaten Paser khususnya untuk mengantisipasi masuknya kelompok-kelompok teroris dan kelompok berpaham radikal yang bertentangan dengan tujuan dan azas Pancasila serta UUD 1945. Selain itu banyaknya jalur tikus di wilayah perbatasan khususnya diwilayah Kaltim Kaltara diduga kuat bakal dimanfaatkan teroris Filipina untuk masuk ke Indonesia.
Arahan Wabup tersebut dipertegas dengan penjelasan dari Unit Inteldim 0904/TNG Letda Chb Ahmad Suhadi terkait kemungkinan adanya sel-sel atau benih-benih teroris di Kabupaten Paser dan ini menjadi salah satu atensi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
“Baru-baru ini Kodim Paser bersama dengan lima Kodim lainnya diwilayah Kalimantan TImur di undang pihak BNPT melakukan pertemuan di Balikpapan membahas masalah penanggulangan teroris di Kalimantan Timur,” jelas Ahmad Suhadi yang turut hadir dalam acara tersebut.
Terlebih lagi salah satu terduga teroris yang tergabung dalam kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Agus Riyanto, tewas dalam baku tembak dengan polisi di Desa Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, 9 Februari 2016 yang lalu pernah bermukim di Kecamatan Tanah Grogot.
Ia juga berharap kepada Forkopimda, instansi pemerintahan, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda serta elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan deteksi dini guna antisipasi lahirnya sel-sel atau benih-benih teroris di Kabupaten Paser. (anc)