TANA PASER- Wakil Bupati Paser H Kaharuddin mengaku, menangani arsip bisa menjadi hal yang susah-susah gampang jika tidak memahami cara pengelolaan dan penyelenggaraannya.
Karena itu menurut Wabup, tidak menutup kemungkinan arsip milik negara yang hilang, penumpukan arsip disembarang tempat, sulitnya menemukan arsip dengan cepat dan tepat, sebagai akibat dari pengelolaan arsip yang tidak sesuai kaidah-kaidah kearsipan.
“Jangan menyepelekan kearsipan karena tata kelola kearsipan merupakan salah satu indikator tata kelola pemerintahan yang baik. Kearsipan harus dikawal, diawasi bahkan diaudit,” kata Kaharuddin saat membuka bimtek pengelolaan Arsip Dinamis dan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Paser, Selasa (19/11).
Selanjutnya, Wabup mengatakan dalam audit kearsipan, permasalahan yang sering ditemukan adalah terkait sumber daya manusia, masalah muncul ketika pengelola kearsipan dimutasi. Selain itu juga terkait sarana dan prasarana yang kurang memadai.
“ Bagaimana dengan daerah kita?. Saya harap dengan bimtek ini, baik para Kepala Perangkat Daerah sebagai penanggung jawab, arsiparis atau pengelola kearsipan sebagai pelaksana tugas dapat mengikuti dengan serius dan menyerap seluruh informasi, pengetahuan dan ilmu yang diberikan oleh narasumber sehingga dapat bermanfaat dalam melayani kepentingan lembaga dan masyarakat,” katanya. (har-/humas)