TANA PASER- Infrastruktur jalan Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Batu Engau dan Kecamatan Tanjung Harapan kondisinya rusak parah dan sangat memprihatikan.
Meskipun saat ini musim kemarau, namun untuk melalui jalan tersebut diperlukan waktu yang cukup panjang karena selain bergelombang dengan badan jalan berbatu yang cukup besar, juga sejumlah jembatan mengalami kerusakan.
Bahkan, Wakil Bupati Paser H Kaharuddin yang melakukan kunjungan dalam rangka menutup kejuaraan sepak bola di Desa Keladan Kecamatan Tanjung Harapan, baru bisa mencapai lokasi hampir 7 jam dari Desa Kerang, Batu Engau, Minggu (8/9).
“Untung saat ini kemarau, tapi kalau musim hujan. Jangan coba-coba,” kata sejumlah warga Desa Keladen.
Untuk diketahui, jalan poros dari Desa Kerang hingga Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan selama ini menjadi keluhan masyarakat di 7 desa di kawasan tersebut, bahkan dalam beberapa bulan lalu sempat menjadi hangat di media sosial baik fesbook maupun Whas App.
Keluhan warga di media sosial bahkan menjadi berita hangat di media surat kabar serta disalah satu TV swasta nasional, seolah pemerintah daerah tutup mata terhadap kerusakan itu.
Namun keluhan warga terhadap infrstruktur jalan dengan kategori non status tersebut berangsur redah, selain saat ini musim kemarau, juga telah mendapatkan alokasi anggaran dari Pemprov Kaltim berupa bantuan keuangan (bankeu) untuk perbaikan ruas jalan Kerang – Tanjung Aru senilai Rp10 milyar di tahun 2019.
Bahkan saat rombongan Wabup melalui jalan tersebut, sejumlah titik dari Desa Kerang hingga Tanjung Aru dilakukan pekerjaan dengan cor beton atau Readymix Beton Corsaat.
Wabup Kaharuddin saat ditemui mengatakan, Pemkab Paser terus berupaya meningkatkan infrastruktur jalan secara bertahap, dan melakukan perbaikan kerusakan dengan mengoptimalkan anggaran dari berbagai pihak.
Selain itu menurut Wabup, persoalan infrastruktur selalu dihadapkan pada kerusakan jalan yang tidak pernah selesai. Luasnya Kabupaten Paser dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah, tidak memungkinkan persoalan kerusakan jalan bisa diatasi dalam waktu yang bersamaan.
“Selama ini Kabupaten Paser selalu dihadapkan dengan persoalan pembangunan infrastruktur yang seolah tidak pernah selesai. Karena itu Pemkab Paser selalu berupaya mencari bantuan anggaran baik dari Provinsi maupun APBN,” kata Kaharuddin. (har-/humas)