TANA PASER – Bersamaan dengan rapat Pemkab dengan tokoh masyarakat Tanjung Harapan di Ruang Sadurangas dalam rangka rencana pembangunan smart city, di tempat berbeda, yaitu di Ruang Rapat Telake berlangsung pula konsultasi publik blok pengelolaan cagar alam Teluk Apar. Kedua kegiatan ini membahas wilayah yang sama, yaitu kecamatan Tanjung Harapan.
Konsultasi publik blok pengelolaan Cagar Alam (CA) Teluk Apar ini dihadiri unsur Pemerintah Kabupaten Paser yaitu Bina Ekonomi II, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan perwakilan Kecamatan Tanjung Harapan. Selain itu ada tiga kepala desa yang hadir yaitu Kepala Desa Lori, Selengot dan Tanjung Aru.
Salah satu pembahasan yang sempat mengemuka adalah tentang rencana pembangunan pelabuhan tipe A di Tanjung Harapan yang merupakan bagian dari mega proyek smart city.
Kepala Resort CA Teluk Apar mengatakan bahwa lahan seluasr sekitar 400 hektare yang di antaranya akan menjadi lokasi pembangunan pelabuhan harus diusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menperoleh persetujuan.
Sementara itu Kepala Subbagian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bina Ekonomi II Arya Widiyasa ST mengatakan bahwa pada dasarnya masyarakat meminta pemukiman lahan garapan dan sebagainya dapat dikeluarkan dari CA Teluk Apar.
“Sebagai tindak lanjut dari konsultasi publik ini, Balai KSDA Kalimantan Timur akan melakukan sosialisasi terkait blok-blok yang telah diancang untuk menghindari masalah dalam pelaksanaan di lapangan,” jelas Arya usai pertemuan, Kamis (21/12).
“Selain itu perlu ada penyelarasan peta blok dengan peta enclave dn peta indikatif Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA) sehingga tidak tumpang tindih,” tamhabnya. (aks)
uan.
Sementara itu Kepala Subbagian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bina Ekonomi II Arya Widiyasa ST mengatakan bahwa pada dasarnya masyarakat meminta pemukiman lahan garapan dan sebagainya dapat dikeluarkan dari CA Teluk Apar.
“Sebagai tindak lanjut dari konsultasi publik ini, Balai KSDA Kalimantan Timur akan melakukan sosialisasi terkait blok-blok yang telah diancang untuk menghindari masalah dalam pelaksanaan di lapangan,” jelas Arya usai pertemuan, Kamis (21/12).