Berita:Mantan Sekda Cerita Kabupaten Tingkat II Paser Terima Parasamya Purnakarya Nugraha

Siaran Pers

TANA PASER- Ada hal yang menarik pada acara halal bihala Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Paser di rumah jabatan Sekda, Jumat (21/6) malam.

    Pasalnya, saat salah seorang  senior kepamogprajaan atau ilmu pemerintahan ini mendapat mandat  untuk memberikan arahan, dan  mantan  pejabat abdi negara  tertinggi di Pemkab Paser ini memberikan motivasi jajaran alumni  untuk  mengejar prestasi dan inovasi untuk daerah.

    “Saya  alumni APDN tahun 1974, masuk ke Paser pada tahun itu. Kondisinya tidak seperti sekarang, Tanah Grogot diantaranya kawasan Jl Gaja Mada masih penuh hutan gelam dan lampu belum ada. Maka tak heran, untuk menyalakan lampu strongkeng saya sangat pandai dan  terlatih,” kata Normad Edhy.

    Namun menurut mantan Setda ini, meskipun Paser bisa dikatakan sangat tertinggal dalam berbagai hal, pada waktu itu ada  yang sangat membagakan sebagai diri pribadi dengan sangat keterbatan daerah saat itu.

    “Apa yang membanggakan saat itu, Kabupaten Paser  sebagai daerah atau kabupaten pertama di Kalimantan Timur,  bahkan di Kalimantan yang menerima penghargaan tertinggi dari Presiden RI,  yakni Parasamya  Purnakarya  Nugraha,” kata Normad.

    Karena itu, ketua tim seleksi jabatan tinggi pratama Pemkab Paser ini mengaku, dengan serba keterbatasan, Kabupaten Paser atau Bumi Daya Taka tercinta ini, dapat memberikan sesuatu  prestasi yang menurut saya sangat luar biasa nilainya.

    “Karena itu, kepada adik –adik yang saat ini dalam kondisi sudah serba lengkap,  saya kira tidak ada alasan untuk tidak  berprestasi, apa lagi adik-adik junior yang karisnya masih panjang,” tutur Normad.

    Selanjutnya Normad berharap, alumni kepamogprajaan supaya  lebih berperan membangun daerah ini. “Saya berharap rebut semua peluang yang ada. Sepanjang adik-adik mampu berbuat suatu prestasi, maka itu bisa menjadi yang terdepan. Karenanya pak Sekda, dalam memegang suatu jabatan, seperti camat, untuk tidak terlalu lama atau  paling lama 5 tahun dengan  memperlihatkan prestasi maupun  inovasi selama itu. Walaupun tidak diminta, dengan prestasi dan inovasi yang mampu kita perbuat,  saya yakin dan Isnya Allah akan mendapat perhatian dari pimpinan untuk memegang jabatan,” pesan mantan pejabat tertinggi aparatur sipil negara di jajaran Pemkab Paser saat itu .

    “Jabatan eselon III hanya ada tiga pada jaman saya, kepala  BP-7, Bawaskap atau Itwil dan kepala  Bappeda. Selebihnya eselon IV. Karena itu, saya sampai 11 tahun tidak bisa naik pangkat karena mentok. Tapi karena sabar,  pimpinan menilai,” tutur Normad menambahkan.

    Teman-teman yang sudah menduduki  jabatan  eselon tertinggi menurut Normad,  peluang berkreasi  dan  peluang untuk menampilkan yang terbaik para senior sangat besar. “Pesan saya, sebagai alumni berikan dukungan kepada pak  sekda dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan kabupaten dan kesejahteraan masyarakat,” pesannya.

    Untuk diketahui, penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha yang berarti Anugerah atas pekerjaan yang baik atau sempurna untuk kepentingan semua orang yang pernah diterima Kabupaten Paser  yang saat itu masih berstatus Kabupaten tingkat II Paser, adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada Provinsi/Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kotamadya/Daerah Tingkat II yang menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan embangunan lima tahun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.Penghargaan ini diberikan Presiden  kepada gubernur dan/atau bupati/wali kota daerah. (har-/humas)

 

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2197 detik dengan memori 0.71MB.