Berita:Idul Fitri, Warga Diimbau Salat di Rumah

Siaran Pers

TANA PASER – Salat idul fitri 1 Syawal 1441 H yang jatuh pada hari Ahad (24/5) mendatang bakal berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Adanya pandemi Covid-19 yang melanda Paser membuat pengambil kebijakan di daerah ini mengambil keputusan untuk mengimbau semua warga Paser agar tetap di rumah, beribadah di rumah dan salat idul fitri di rumah bersama keluarga.

Keputusan ini diperoleh saat rapat antara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa komponen masyarakat lainnya di Ruang Sadurangas, Senin (18/5).

Meski demikian, bagi masyarakat yang tetap ingin melaksanakan salat idul fitri, dipersilakan untuk melaksanakannya di masjid, musala dan langgar di sekitar rumah masing-masing, dengan catatan pengurus rumah ibadah diwajibkan membuat pernyataan sanggup menjaga protokol kesehatan. Di antaranya, menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun, menyiapkan masker bagi jamaah yang tidak bawa masker, dan menjaga jarak minimal satu meter di antara jamaah.

Selain itu, khatib tidak boleh berasal dari daerah lain terutama zona merah, imam diharapkan membaca surat pendek, serta waktu pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah dari awal hingga akhir paling lama dua jam.

Seiring dengan itu, rapat yang dihadiri Wakil Bupati Kaharuddin menyebutkan bahwa rangkaian idul fitri seperti biasanya juga akan ditiadakan. Seperti malam takbiran, open house dan kunjungan ke tempat wisata. Adapun silaturahmi antar keluarga dekat tetap bisa dilakukan secara terbatas dengan menjaga jarak.

Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Katsul Wijaya, dihadiri Ketua DPRD Hendra Wahyudi, Komandan Kodim Widya Wijanarko, Wakapolres Bimo Ariyanto, plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Hulaimi, Kepala Dinas Kesehatan Amir Faisol, Kasi Intel Kejari Juli Hartono, Kabag Kesra Hamdani, serta plt Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sudirman.

Lalu, Kasubbag TU Kementerian Agama Nasruddin, Ketua MUI Paser Azhar Bahruddin, Ketua Dewan Masjid Indonesia Masud Leman yang juga mewakili Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (aks)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2253 detik dengan memori 0.7MB.