TANA PASER- Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi menegaskan, pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun ini adalah tahun terakhir bersama untuk mewujudkan cita-cita di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021dan juga dalam implementasi visi masyarakat Paser yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
“Sampai saat ini, disadari bahwa masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Di antara pekerjaan itu, ada yang bisa dituntaskan di akhir tahun 2020, dan ada juga yang tidak, dan menyisakan pekerjaan untuk kepemimpinan selanjutnya,” kata Yusriansyah.
Hal ini disampaikan Bupati Yusriansyah saat membuka Musrenbang RKPD Tahun 2021 di Gedung Awa Mangkuruku, Kamis (13/2) yang dihadiri Ketua DPRD, unsur Forkopimda, anggota DPRD Kaltim serta Sekda Katsul Wijaya, jajaran pimpinan OPD, Camat dan kepala desa se- Kabupaten Paser.
Oleh karena itu lanjut Bupati, sebelum memulai Musrenbang di 10 kecamatan, dan mengingat ini adalah Musrenbang terakhir di pemerintahan, maka pekerjaan yang bisa diselesaikan tahun ini agar benar-benar dijadikan prioritas.
“Mari kita
sekali lagi satukan tekad dan langkah untuk bersama-sama menyelesaikan tugas
dan kewajiban kita bagi masyarakat Kabupaten Paser,” katanya.
Selanjutnya kebersamaan
selama hampir lima tahun, mulai dari
penyusunan RPJMD, implementasi, evaluasi, revisi serta finalisasi, telah
menjadi episode yang indah dalam membangun Bumi Daya Taka dengan bingkai Olo
manin aso buen si olo ndo.
“Saya
ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu di DPRD serta segenap Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah, dan seluruh pejabat Pemerintah Kabupaten Paser yang
selama ini membantu dalam mensukseskan program dan kegiatan yang dulu dimulai
dari tujuh program prioritas,” tandas
Yusriansyah.Bupati berharap kembali mengevaluasi tujuh
program dan kegiatan, karena sampai tahun keempat ini belum semua
desa menikmati listrik, air bersih, infrastruktur perhubungan dan komunikasi serta masih ada sekolah yang ruang kelasnya disekat menjadi
dua atau tiga bagian dan masih ada fasilitas
kesehatan yang memerlukan pembenahan baik di bidang fisik maupun SDM,” sebutnya.
Dengan kekurangan itu menurut Yusriansyah tidak ada niat untuk menyisakan pekerjaan untuk periode kepemimpinan berikutnya. Namun situasi dan kondisi di lapangan memang tidak bisa diprediksi.
“Kita memulai tahun 2016 dengan defisit, yang kemudian menjadi faktor domino untuk pembangunan tahun-tahun selanjutnya. Hingga kini, meskipun masih samar-samar, bayangan defisit tahun 2016 masih menghantui perjalanan kita,” kata Bupati.
Tentunya lanjut Yusriansyah, setiap kecamatan memiliki prioritas yang berbeda. “Saya harapkan Kepala Bappedalitbang beserta seluruh pejabat dan Kepala Perangkat Daerah agar bisa benar-benar melihat kebutuhan masyarakat di tiap kecamatan,” pesan Bupati. (har-)