TANA PASER - Pengembangan produksi perikanan di Kabupaten Paser terus menjadi perhatian Pemkab Paser khusus melalui Dinas Perikanan. Salah satu potensi perikanan yang akan dikembangkan adalah Balai Budidaya Udang (BBU) Kecamatan Tanjung Harapan.
Pengembangan yang akan dilakukan adalah menjadikan BBU Tanjung Harapan sebagai budidaya undang yang mempunyai mutu dengan sertifikat internasional untuk standarisasi yakni International Organization for Standardization atau ISO9001.
Untuk mendapatkan ISO tersebut, tim Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar selama lima hari melakukan akreditasi balai benih undang Tanjung Harapan.
Sebelum turun kelokasi, Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi didampingi Kadis Perikanan Hj Ina Rosina, Asisten Ekonomi Karoding dan Kabag Ekonomi Yasin serta mewakili Ketua Bappeda, menerim tim akriditasi LSSM BPBAP Takalar, Kementerian Perikanan RI di ruang kerja Bupati, Senin (30/10).
Kepala Dinas Perikanan Ina Rosana menjelaskan, kedatangan tim LSSM BPBAP Takalar sebagai tindak lanjut kunjungan Dinas Perikanan Paser ke LSSM BPBAP Takalar dalam upaya peningkatan produksi dan mutu BBU Tanjung Harapan dengan sistem akreditasi yang salah satunya dengan diperolehnya lisensi mutu benih udang yakni ISO 9001-2015.
“Kadatangan tim ini pada intinya melakukan pembinaan dan perbaikan seluruh proses dalam pelaksanaan di BBU Tanjung Harapan dengan system akreditasi .Yang jelas dari akreditasi, ada peningkatan mutu bibit udang yang dihasilkan dengan terbitnya ISO 9001-2015,” kata Ina.
Selain itu sebut mantan Camat Tanah Grogot dan Kabag Kesra ini, akreditasi BBU Tanjung Harapan akan menjadi proyek BBU Percontohan di Indonesia. Sedangkan menyangkut produksi dengan satu kali siklus sebanyak 30 juta bibit, dalam setahun mampu dilakukan beberapa kali.
“Sekali produksi BBU Tanjung Harapan ini menghasilkan Rp30 juta. Saat ini hanya memenuhi permintaan nelayan di wilayah Paser. Dengan adanya akreditasi ini, ada peningkatan produksi. Yang jelas, harga benih kita sangat murah dibanding dari Pulau Bali dan Pulau Jawa,” sebut Ina. (har-humas)