TANA PASER – Juru Bicara percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 di Bumi Daya Taka kini memasuki generasi kedua. Indikatornya, penyebaran virus ini tak lagi terbatas pada keluarga dekat seperti pada klaster Gowa, namun sudah menyebar ke kerabat lain di luar pangkalnya.
“Saat ini, seorang yang terserang Covid sudah menyebarkan lagi kepada orang lain, ini yang didapat dari hasil penelusuran terhadap pasien dan keluarga serta kontak erat yang juga kemudian terserang virus yang sama,” jelas Amir Faisol.
Salah satu bukti nyata adalah kasus baru yang diperoleh Ahad (26/7) lalu, yang berjumlah 11 orang. Mereka diberi kode Psr 81 – Psr 91, dan merupakan pasien asimptomatis. Semua pasien ini, kata Amir, sudah terkontaminasi dari pasien lain yang sudah diisolasi sebelumnya, baik yang sudah sehat maupun masih di dalam rumah isolasi. Mereka diduga ada kontak erat dengan Psr 31, Psr 32, Psr 58, Psr 62, Psr 63 dan Psr 66.
Satu orang disebut punya kontak erat atau keluarga dengan Psr 66, yaitu Psr 81. Dia adalah perempuan usia 15 tahun asal Batu Sopang. Sedangkan yang lain masing-masing menularkan Covid-19 kepada dua pasien baru.
Psr 82 laki-laki usia 47 dari Tanah Grogot dan Psr 83, laki-laki 47 tahun dari Batu Sopang disebut kontak erat dengan Psr 31, yang sudah keluar dari RS Kanujoso pekan lalu.
Psr 84, perempuan 26 tahun asal Long Ikis dan Psr 85 laki-laki 35 tahun asal Kuaro, keduanya adalah karyawan perusahaan di Kecamatan Batu Engau, disebut memiliki kontak erat dengan Psr 63, pasien PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Panglima Sebaya pada 21 – 25 Juli 2020 lalu.
Sementara Psr 86 laki-laki 37 tahun dan Psr 90 perempuan 65 tahun, keduanya dari Kecamatan Tanah Grogot, diduda kontak erat dengan Psr 58 yang sejak 17 Juli hingga kini masih dirawat di ruang isolasi RSUD PS.
Psr 87 laki-laki 57 tahun dan Psr 88 perempuan 24 tahun dari Kecamatan Tanah Grogot disebut kontak erat dengan Psr 32 yang dirawat di eks RSUD Panglima Sebaya 8 – 24 Juli 2020 lalu.
Terakhir, Psr 89 laki-laki 29 tahun dan Psr 91 perempuan 41 tahun dari Tanah Grogot diduga kontak erat dengan Psr 62 yang dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2020. (humas)