TANA
PASER- Para relawan tergabung dalam PK KNPI Kuaro bersama
Pemuda Pancasila (PP), Laskar Merah Putih dan Lembaga ASAP Kecamatan
Kuaro melakukan aksi kemanusiaan penggalangan dana untuk korban Gempa Bumi di
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jerih payah para relawan ini tidak
sia-sia, terbukti dana yang dikumpulkan
sebesar Rp9 juta dalam dua hari yang dipusatkan disimpang empat lampu merah Kecamatan Kuaro.
Untuk menyalurkan bantuan tersebut, hasil bantuan
yang diperoleh dari masyarakat sebesar
Rp9 juta, disalurkan melalui Bagian Pemerintah Setda Paser yang selanjutnya
akan di teruskan ke Posko bantuan gempa Lombok, Pemerintah Provinsi NTB.
“Setelah kami pertimbangkan dan adanya
masukan sejumlah teman-teman. Dana yang
kami kumpulkan, kami salurkan melalui Bagian Pemerintahan selaku koordinator
pengumpulan dana korban gempa di jajaran Setda Paser,” kata Ketua PK KNPI Kuaro
Imah, saat penyerahan di ruang Bagian
Pemerintahan,
Kamis (16/8).
Bantuan tersebut secara resmi di terima
staf Pemerintahan Setda Paser selaku perwakilan warga NTB, yakni Rahmi Irianti.
Untuk diketahui, Rahmi Irianti adalah Purna praja Institut Pemerintahan Dalam
Negeri (IPDN) yang bertugas di lingkungan Setda Paser dari asal Provinsi NTB.
Imah mengatakan,
pengumpulan bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian pemuda Kuaro dalam merespon persoalan kemanusian yang
terjadi bagi saudara yang tertimpa
musibah di NTB.
“Motivasinya adalah keprihatinan kita
terhadap saudara kita di Lombok se bangsa dan se tanah air sangat memerlukan
bantuan masyarakat seluruh Indonesia. Untuk itulah kami bersama PP,
Laskar Merah Putih dan Lembaga Asap minta dukungan dari masyarakat agar ikut
peduli terhadap penderitaan sesama,”ungkapnya.
Yang patut diapresiasi menurut Imah,
aksi kemanusiaan ini mendapatkan
apresiasi
dari warga Kuaro dan pengguna jalan yang
melintasi kecamatan Kuaro dengan aksi penggalangan dana
bagi korban gempa bumi Lombok. “Alhamdulillah, hanya dalam dua hari kita bisa
mengimpulkan dana tersebut, dan bantuan ini semoga bermanfaat bagi saudara kita
di NTB,” katanya. (har-/humas)