TANA PASER- Dinas Pertanian Paser terus menyalurkan berbagai bantuan pada para petani di seluruh wilayah Kabupaten Paser. Selain mendukung kedaulatan pangan, bantuan itu juga diserahkan guna mendorong produktivitas petani menjadi lebih baik.Sekretaris Dinas Pertanian Paser H Abdul Rasul mengaku, bantuan tersebut terdiri dari berbagai bentuk. Mulai dari peralatan bertani, benih, berbagai jenis pupuk organik, pembasmi hama dan penyakit hingga alat mesin pertanian atau Alsintan dengan berbagai jenis dan kegunaan yang digunakan petani untuk melaksanakan kegiatan pertanian serta meningkatkan produktivitas.
“Jadi
kalau ada yang mengatakan melalui pemberitaan pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian tidak punya perhatian kepada
petani, itu tidak benar. Selama ini kita
selalu bantu petani dari berbagai program ,” jelas Rasul.
Menurut
mantan Kabag Humas Sekda Paser yang ditemui di dampingi
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Yusuf serta Kepala Bidang
Penyuluhan yang juga pembina Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Paser Herwida
Balfas, Dinas Pertanian Paser melalui
program-program pemerintah dari tahun ke tahun terus berupaya untuk mewujudkan
swasembada pangan di Bumi Daya Taka.
“Kalau
masih ada petani di Paser yang mengeluh tidak mendapat perhatian dari Dinas Pertanian, itu harus dikonfirmasi
langsung kepada pihak-pihak di antaranya petani. Jika memang ada berita yang mengatakan, kita
tidak punya perhatian, menurut saya itu
berita tidak benar. Selama ini untuk menjalankan program pertanian, kita didukung dengan dua sumber anggaran yakni
APBD dan APBN,” sebutnya.
Rasul
menegaskan, Dinas Pertanian memiliki peran penting dalam mewujudkan swasembada pangan
dan kesejahteraan petani.“Hal ini terlihat jelas dari kerjasama Petani dan
Dinas Pertanian selama ini di Kabupaten Paser,” pungkasnya.
Terkait pemberitaan
disalah satu koran daerah menyangkut tak ada perhatian Dinas Pertanian terhadap
petani khususnya yang tergabung Gapoktan Sri Sumber Rezeki Desa Sungai Tuak
Kacamatan Tanah Grogot, Rasul mengaku sangsi dengan berita tersebut.
Seraya meminta stafnya untuk memanggil
ketua Kelompok Tani Sri Sumber Rezeki untuk hadir. “Biar semuanya jelas, kita
hadirkan Basrani selaku ketua kelompok tani Sri Sumber Rezeki yang menjadi sumber di pemberitaan tersebut,” katanya.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Basrani
mengaku tak pernah melakukan wawancara dengan wartawan seperti yang beritakan.
“Berita ini tidak benar pak. Bagaimana saya bisa mengatakan Pemkab Paser
melalui Dinas Pertanian tidak punya perhatian, sementara selama ini semua
kebutuhan petani mendapat dukungan dari
Dinas Pertanian,” ucap Basrani saat itu.
Saat itu diakui
Basrani yang pernah menjadi petani teladan
dan sebagai petugas petani pengamat suakarsa ini, pernah dilakukan pembasmian
hama dengan dukungan sejumlah pihak, namun kegiatan tersebut sepenuhnya
merupakan dukungan Dinas Pertanian.
“Berita ini tidak benar
pak. Kalau tidak ada Dinas Pertanian, tidak mungkin petani di desa kami bisa
berhasil dalam pengembangan padi. Selain kami selalu dibantu, para petugas
pertanian didesa kami selalu hadir sebagai mitra petani,” tandasnya dengan serius.
Untuk diketahui, salah satu media cetak di Kaltim memberitakan
keluhan Gapoktan di Desa Sungai Tuak
yang meminta perhatian pemerintah dalam upaya untuk mewujudkan swasembada
pangan.Petani yang tergabung dalam Gapoktan Sri Sumber Rezeki Desa Sungai Tuak
Kacamatan Tanah Grogot, merasa pemerintah kurang memperhatikan mereka.
(har-/humas)