TANA PASER – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Amir Faisol menyebut pasien Covid di Paser saat ini bisa dibagi ke dalam beberapa klaster, dan syukurnya, belum ada klaster kampanye Pilkada dan klaster demo Omnibus Law.
Hal ini disampaikan Amir saat konferensi pers Covid-19 di Media Center, Senin (19/10) usai menyampaikan rincian 16 pasien baru terkonfirmasi positif. “Klaster kampanye dan klaster demo tidak ada, dan kita berdoa jangan sampai ada. Cukup sudah yang sekarang ini, kalau bisa segera berkurang,” katanya.
Dia mengatakan bahwa yang nyata ada 7 klaster yaitu Nakes (tenaga kesehatan), pesta, keluarga, kegiatan sosial, perkantoran, perusahaan dan perjalanan luar daerah. Kata Amir, pembagian klaster ini berdasarkan hasil tracing dan tracking pada pasien yang saat ini berjumlah 79 orang.
Kepala Dinas Kesehatan ini merinci, klaster Nakes saat ini sekitar 10 orang lebih, termasuk yang baru saja dinyatakan sembuh, namun tidak termasuk keluarganya, karena itu masuk klaster keluarga. Sementara itu klaster pesta berasal dari salah satu acara yang beberapa waktu dilaksanakan dan kemudian ada positif yang sampai kini hampir 20 orang.
Klaster keluarga, kata Amir, kemungkinan yang paling banyak karena pasien yang terkonfirmasi positif rata-rata memiliki hubungan keluarga dengan pasien sebelumnya, baik yang sudah sembuh maupun yang masih menjalani karantina. Sementara klaster kegiatan sosial diperoleh dari pasien yang terkontaminasi Covid usai berkumpul dengan pembawa virus atau carrier, yang tanpa gejala atau asimtomatik.
Lalu klaster perkantoran dinilai sudah mulai berkurang setelah pemberlakukan WFH atau Work From Home bagi sebagian pegawai. Klaster perusahaan muncul karena inisiatif perusahaan yang tinggi untuk melakukan swab massal bagi para karyawannya agar bisa deteksi dini virus korona. Yang terakhir ada juga klaster perjalanan luar daerah. Banyak pasien yang dari hasil tracking bagu saja melakukan perjalanan ke daerah lain. (humas)