Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat meninjau RS Pratama Batu Engau bulan November tahun lalu.
TANA PASER- Menyikapi segera beroperasinya RS Pratama di Kecamatan Batu Engau, Jumat (10/2) stakeholder terkait mengadakan rapat koordinasi untuk pemantapan. Rapat yang diadakan di ruang rapat Telake ini dipimpin langsung oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Asmuni Samad.
Menurutnya, didirikannya RS Pratama merupakan implementasi dari salah satu misi kabupaten Paser yaitu meningkatkan pelayanan dasar dibidang kesehatan dan penddikan.
Selanjutnya dalam agenda Rapat yang dimulai pukul 09.00 WITA ini, didahului penjelasan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser I Made Dewa. "Di mana untuk merealisasikan harapan masyarakat Paser khususnya wilayah selatan ini masih ada beberapa kendala," kata Dewa.
Dalam pemamaprannya ia juga menyampaikan beberapa persyaratan yang belum terpenuhi di RS Pratama. Di antaranya, terkait bangunan yang belum memiliki pagar permanen. Di mana pagar tersebut sangat penting untuk keamanan penghuni Rumah Sakit, mengingat maraknya kasus hilangnya bayi di beberapa Rumah Sakit di Indonesia.
"Kemudian faktor lain yang masih menjadi kendala adalah belum diperolehnya izin operasional. Hal ini agar RS Pratama bisa teregistrasi secara nasional," demikian diakui I Made Dewa.
Selain itu ia juga menyampaikan terkait kurangnya SDM, saat ini yang bersedia ditempatkan di RS ini baru sekitar 24 orang tenaga medis. Sedangkan yang dibutuhkan sekitar 130 tenaga medis. Meliputi direktur, dokter, bidan, perawat, apoteker dan tenaga administrasi. Terkait pembiayaan secara keseluruhan jika beroperasinya RS Pratama ini selama tahun 2017, akan dibutuhkan dana sekitar 4,2 miliar, sedangkan dana yang dianggarkan pada APBD 2017 hanya sekitar 500 juta saja, ungkap Dewa mengakhiri pemaparannya.
Menanggapi masih minimnya berbagai persyaratan untuk dapat beroperasinya RS Pratamai, Asmuni sampaikan usulan agar Puskesmas rawat inap yang kini ada di Batu Engau diintegrasikan ke RS Pratama.
"Hal ini tentu saja sembari melengkapi berbagai persyaratan untuk memperoleh izin operasional RS ini, sehingga kekurangan SDM sementara bisa ditutupi oleh tenaga medis yang berasal dari puskesmas rawat inap Batu Engau", begitu tututnya.
Menyambut hal ini Pimpinan Puskesmas Batu Engau Saudani menyanggupi perihal beralih tempat kerja sementara staf kesehatan di Puskesmas yang ia pimpin.
Paulus Margita, selaku camat Batu Engau juga menerima dengan baik usulan dari pihak Pemkab tersebut. Ia berharap dengan diintegrasikannya Puskesmas Batu Engau dengan RS Pratama dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan batu Engau.
Terkait listrik dan penerangan yang merupakan salah satu elemen penting untuk kegiatan Rumah Sakit, Rahmanto selaku Manager Rayon mengatakan,"Kami dari PLN siap untuk beroperasi 24 jam".
Sementara terkait keamanan Rumah Sakit dan keamanan tenaga medis yang nantinya akan bertugas di sana, Kapolsek Batu Engau Iptu Yulianto Eko W menjamin keamanan serta akan menjadwalkan petugas patroli siang dan malam.
Dari rapat koordinasi ini dihasilkan beberapa kesimpulan, pertama akan dioperasikannya Puskesmas berintegrasi dengan RS Pratama pada bulan Maret mendatang. Kedua, untuk beroperasinya RS Pratama ini harus dianggarkan APBD-P 2017. (EW)