Berita:Sekda Sampaikan Kondisi Jalan Lolo – Muara Biu

Siaran Pers

TANA PASER – Pertemuan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi di Desa Suweto Kecamatan Muara Samu beberapa waktu lalu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Paser AS Fathur Rahman untuk menyampaikan kondisi jalan Lolo – Muara Biu yang sangat memprihatinkan.

Sekda mengatakan bahwa sejak dimekarkan dari Batu Sopang menjadi sebuah kecamatan pada 2003 lalu, masyarakat Muara Samu masih memimpikan memiliki jalan yang memadai. “Perlu kami sampaikan pula kepada Bapak Gubernur Kalimantan Timur bahwa sudah ada 14 tahun masyarakat Muara Samu menyuarakan infrastruktur jalan yang menjadi jalan provinsi, namun belum ada realisasi,” kata Fathur Rahman.

Mantan Camat Batu Sopang ini mengatakan bahwa kondisi jalan saat ini sebagian besar merupakan jalan tanah yang rusak parah pada musim hujan, sedangkan jalan tersebut merupakan akses masyarakat untuk transportasi pemasaran hasil pertanian, para pegawai untuk pergi dan pulang ke tempat kerja, dan para pelajar tingkat dasar dan menengah.

“Oleh karena jalan ini merupakan jalan provinsi yang pekerjaan dan peningkatannya didanai melalui APBD Provinsi Kalimantan Timur, kami ingin menyampaikan lagi kiranya dalam pembahasan-pembahasan APBD Provinsi Kalimantan Timur, jalan penghubung Lolo – Muara Biu ini menjadi salah satu agenda yang pengerjaannya dijadikan prioritas,” kata Fathur kepada Gubernur yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Ichwansyah.

Untuk diketahui, kegiatan di Desa Suweto Selasa (23/5) lalu merupakan kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, yakni pencanangan hutan energi, penanaman pohon jabon, eucalyptus, laban dan kaliandra. Kegiatan ini dihadiri Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian LHK Ida Bagus Putera Parthama mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Rombongan Putera Parthama dan Ichwansyah tidak melewati jalan rusak yang disebutkan Fathur Rahman, karena mereka datang dan pergi dengan menggunakan helicopter dari bandara SAMS Balikpapan langsung menuju Desa Suweto. Rombongan yang melalui jalan darat melihat sejumlah titik ditanami pisang oleh warga setempat.

 Pada kesempatan yang sama hadir pula top manajemen PT Kideco Jaya Agung. Perusahaan batu bara ini disebut-sebut pernah mau memperbaiki jalan ini sekitar tahun 2008 lalu, namun harus mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi terlebih dahulu. Karena izin tidak pernah dikeluarkan, maka PT KJA tidak tuntas memperbaiki jalan itu hingga kini. (ak)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2071 detik dengan memori 0.95MB.