TANA PASER – Penghargaan yang diberikan kepada Kabupaten Paser dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2019 ini merupakan anugerah karena tahun ini Paser dinilai berhasil dalam melaksanakan graduasi secara mandiri. Pada tahun ini, sebanyak 1.266 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) keluar dari program PKH secara mandiri.
Koordinator PKH Kabupaten (Korkab) Paser Uswatun Hasanah mengungkapkan bahwa angka ini memang tertinggi dibanding tahun sebelumnya. “Tahun lalu di Paser ada sekitar 8.000 KPM, dan setelah adanya graduasi mandiri maka kini KPM tinggal sekitar 6.000 lebih,” ungkap Uswatun, saat ditemui di sela-sela PKH Appreciation Day di Hotel Claro, Makassar, Selasa (27/11) malam.
Dikatakan, graduasi mandiri, atau keluarnya KPM dari program PKH atas keinginan sendiri merupakan salah satu indikator keberhasilan program ini. Menteri Sosial Juliardi P Batubara juga mengatakan bahwa graduasi mandiri merupakan berkurangnya jumlah sasaran PKH, yakni keluarga pra sejahtera. Mereka kemudian berubah menjadi keluarga sejahtera.
“Sesuai dengan amanat dan tujuan PKH, yaitu tercapainya Keluarga Sejahtera, maka kami juga berupaya melakukan edukasi, pembinaan dan pemberdayaan sehingga KPM dapat mandiri dan sejahtera, sehingga tidak perlu lagi mendapat bantuan PKH,” jelas Uswatun.
Meski sudah graduasi, bukan berarti Pemerintah lepas tangan. Warga ini tetap menerima program lain seperti pinjaman dana untuk melakukan usaha. “Itu sebabnya dalam PKH ini ada keterlibatan perbankan atau dikenal dengan sebutan Himbara, Himpunan Bank Milik Negara,” jelas Uswatun.
Memang saat Appreciation Day ada sejumlah bank yang hadir dan mendapatkan anugerah. Yaitu Bank Dunia, BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN. Mereka tergabung dalam kelompok stakeholder atau pemangku kepentingan, bersama dengan Microsave Consulting, Inke Maris dan Associates, dan Semeru Research Institute. (aks)