Bupati: Keikutsertaan Paser Wujud Komitmen Mendukung Kepramukaan Nasional
TANAH PASER- Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi selaku Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kabupaten Paser melepas rombongan Gerakan Pramuka Paser yang akan mengikuti Pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (Raimuna) Nasional XI yang dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan 21 Agustus 2017 mendatang.
Acara pelepasan yang berlangsung di halaman Pendopo Selasa (8/8) oleh Bupati, turut dihadiri Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Ishak, Ketua Kwarcab Paser Sahrudin Yahya, sejumlah pembina andalan.
Ketua Kwarcab Paser Syahrudin Yahya dalam laporanya menyampaikan, dalam kegiatan Raimuna yang dilaksanakan di Bumi Pekemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, Paser mengirimkan utusan sebanyak 30 orang.
“Dari sebanyak 30 utusan ini, terdiri 12 putra dan 12 putri dari hasil seleksi sebelumnya serta ditambah 6 orang pembina,” kata Syahrudin seraya menyebutkan, Raimuna adalah kegiatan pertemuan besar Pramuka dengan berbagai aktifitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif dalam bentuk perkemahan.
Sementara, Bupati Yusriansyah dalam sambutannya mengatakan, keikutsertaan Paser dalam kegiatan Raimuna merupakan wujud dari rasa antusiasme yang didasarkan atas komitmen yang tinggi dari Kwarcab Kabupaten Paser dalam mendukung kegiatan kepramukaan secara nasional.
“Kegiatan ini saya nilai memiliki peran yang sangat strategis bagi gerakan pramuka khususnya pramuka serta generasi muda pada umumnya dalam upaya memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian, yang menjadi simpul pengikat rasa persatuan dan kesatuan serta rasa pengabdian yang sangat tinggi dan luhur, baik sebagai anggota pramuka maupun sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keragaman aspek, meliputi keragaman suku, agama, adat istiadat dan budaya,” kata Bupati.
Sebagaimana diketahui menurut Yusriansyah, bahwa dampak dan pengaruh globalisasi dan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan gencarnya pengaruh budaya luar baik yang bersifat konstruktif maupun destruktif.
“Karena itulah kondisi ini sangat memerlukan kekokohan jati diri kitra sebagai bangsa Indonesia, untuk tidak terpengaruh dan terperangkap dalam kecenderungan imitasi budaya luar, terutama yang bersifat destruktif seperti pergaulan bebas, porno aksi dan pornografi, kecenderungan penggunaan obat-obat terlarang, serta segala bentuk sikap dan perilaku anarkis yang tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa, yang sangat menjunjung tinggi etika dan moralitas,” tandasnya..?
Sejalan dengan dampak pelaksanaan Otonomi Daerah lanjut Bupati, apabila tidak dipahami dan disikapi secara arif dan bijak, dapat berdampak terjadinya kecenderungan munculnya sentimen kedaerahan, kesukuan, agama serta feodalisme, yang berpotensi memunculkan benih-benih disintegrasi yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan Raimuna dipandang sebagai media/wadah yang sangat tepat dan strategis dalam membangun dan mengembangkan sikap dan perilaku generasi muda pada hal-hal positif, sebagai bagian dan upaya mempererat rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang bermartabat,” sebutnya.
Terkait dengan pelaksanaan nuansa Peringatan ke-72 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Yusriansyah berpesan kiranya keikutsertaan Kontingen Kabupaten Paser dalam acara Raimuna Nasional, merupakan wujud kontribusi peran daerah yang sangat strategis pula, dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dari beberapa agenda yang akan diikuti hendaknya kontingen Paser dapat menunjukkan jati diri dan menampilkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal, sehingga even ini di samping benar- benar dapat memiliki fungsi sebagai wadah pembinaan generasi muda dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan, juga dapat menjadi wadah promosi potensi sosial dan budaya Kabupaten Paser di ajang Nasional,” pesannya. (har-)