Tana Paser – “Kami berharap pelabuhan ini dapat digunakan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah. Jika nanti ada aturannya untuk penarikan retribusinya sehingga tidak asal menumpuk batubara saja tanpa ada koordinasi”, ungkap Bupati Paser dr Fahmi Fadli saat meninjau Pelabuhan Tempayang, Kecamatan Kuaro, kamis (10/6).
Peninjauan ini dilakukan setelah Fahmi mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan adanya penumpukan batubara di lokasi aset milik pemda Paser. Fahmi mengatakan bahwa belum banyak mengetahui aser-aset milik Pemkab Paser. “Karena saya baru saja menjabat sehingga belum banyak mengetahui aset daerah. Pelabuhan Tempayang ini merupakan salah satu aset milik Pemkab Paser”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Fahmi menerangkan bahwa anggaran daerah dari tahun ke tahun terus menurun karena adanya pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19 dari pemerintah pusat. “Karena adanya pemotongan anggaran ini, maka Pemerintah Daerah harus berupaya untuk meningkatkan PADnya. Salah satunya terkait penggunaan pelabuhan ini”, ujarnya.
Menyikapi hal ini, Ia meminta Dinas Perhubungan untuk memanggil pemilik batu bara dilokasi tersebut. “Kami bukan mencari kesalahan tapi ingin berkoordinasi yang baik antara Pemda dan Pengusaha batubara sehingga bisa sama-sama saling menguntungkan. Ada buat mereka ada juga buat Kabupaten Paser”, tandasnya.
Senada dengan Fahmi, Ketua DRPD Hendra Wahyudi berharap tidak ada kegiatan sebelum ada koordinasi yang baik oleh pengguna pelabuhan. “Sejalan dengan Bupati agar ada peningkatan PAD bagi Kabupaten Paser. Kami berharap tidak ada kegiatan atau aktivitas dulu dilokasi ini jika belum ada koordinasi yang baik dengan Pemda Paser”, tegasnya.
Sebagai dinas yang membawahi masalah pelabuhan, Kepala Dinas Perhubungan Innayatullah mengatakan siap untuk berkoordinasi dengan pemilik batubara. Ia mengakui sudah mengantongi nama perusahaan tersebut. (humas-df).
Banner
