Tana Paser- Pemerintah Kabupaten Paser menggelar Rapat Evaluasi Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024, Rapat tesebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Paser, Drs. Katsul Wijaya, M.Si. mewakili Bupati Paser, rapat berlangsung di Ruang Rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser. Rabu, (10/07/2024).
Dalam kegiatan tersebut disampaikan capaian stunting per Juni 2024 yaitu
13,22% dimana balita yang sudah diujur sebanyak 98,3% namun, masih ada 44,09%
balita yang mengalami permasalahan gizi. Dalam hal ini Asisten Pemerintah dan
Kesejahteraan Rakyat, Ir. H. Romif Erwinadi, M.Si., yang mendampingi Sekda
Katsul Wijaya menyampaikan bahwa penurunan angka stunting ini merupakan
tanggung jawab dan kewajiban bersama, "sesuai dengan arahan yang sudah disampaikan
pak Bupati, untuk melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting adalah
tanggung jawab dan kewajiban kita bersama. Terutama OPD yang berkaitan
langsung. Selain itu, stunting di Kabupaten Paser ini perlu kita telaah kembali
apa yang menjadi masalah mendasar penyebab stunting tersebut, karena stunting
sendiri bisa terjadi oleh beberapa faktor", ungkapnya.
Dari hasil gerakan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 yang sudah dilakukan pada bulan Juni lalu, banyak balita dan ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Berdasarkan data yang dikumpulkan merupakan hasil kunjungan kader Posyandu dari rumah ke rumah.
Ada beberapa desa yang tingkat stuntingnya tinggi namun, pada dasarnya
angka rill stunting pada balita yang ada didesa tersebut dalam kategori rendah.
Angkanya menjadi tinggi karena, tingginya angka stunting dari perusahaan yang
ada di lokasi desa tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa
Sunge Batu via zoom meeting, "kami sampaikan untuk stunting didesa kami
sebenarnya masuk dalam kategori rendah namun, yang membuat menjadi tinggi
adalah stunting dari perusahaan yang berlokasi didesa kami. Kami pun sedikit
kesulitan untuk mengatasi stunting pada perusahaan tersebut”, jelas Romif.
Pencegahan dan penurunan stunting ini bukan hanya melalui asupan makan
saja namun, sarana prasarana seperti air bersih, lingkungan bersih dan juga
pola pengasuhan dari orang tua. Oleh sebab itu perlu dilakukannya sosialisasi
kepada masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita.
Kegiatan ini dihadiri oleh, Sekretaris Daerah, Drs. Katsul Wijaya, M.Si.,
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat, Hj. Afra Nahetha, S.T., M.T., Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ir. H. Romif Erwinadi, M.Si., Kepala
Dinas P2KBP3A, Amir Faisol, S.Km., M.Kes., Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir.
Taharuddin., Kepala Dinas Sosial, Ir. Hasanuddin, M.M, perangkat daerah terkait,
para Camat se Kabupaten Paser via zoom meeting, dan para Kades se Kabupaten Paser
via zoom meeting. (Prokopim)