Berita:Menembus Desa Tanjung Aru via Moda Transportasi Darat

Siaran Pers

Tana Paser - Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Paser yakni Kecamatan Tanah Grogot ke Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan puluhan kilometer. Dapat ditempuh via jalur darat dan laut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, jika jalur darat berjarak 66 kilometer. Sedangkan via laut hanya berjarak 55 kilometer. Masyarakat lebih dominan memanfaatkan jalur laut untuk ke Desa Tanjung Aru melalui Desa Lori, salah satu dari 7 desa di Kecamatan Tanjung Harapan. Untuk menuju Desa Lori memakan waktu sekira 2 jam dari Kecamatan Tanah Grogot.

Alasan dipilihnya akses moda transportasi laut karena via darat sebelumnya sangat susah ditembus, terlebih saat hujan. Jalan Becek. Yakni dari Desa Kerang, Mengkudu, Pengguren Jaya (Kecamatan Batu Engau), Keladen dan Random di Kecamatan Tanjung Harapan.

Kini akses darat sudah bisa dilalui dengan nyaman, seiring dengan peningkatan kualitas jalan yang saat ini dilakukan Pemkab Paser. Pada Rabu (6/9/2023) ini awak media ini mencoba ke Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan via darat.

Bertolak dari Kecamatan Tanah Grogot, Pasir Belengkong, Batu Engau dan tiba di Desa Tanjung Harapan memakan waktu tempuh 5 jam dengan kendaraan roda empat. Rincinya dari Desa Kerang (Batu Engau) ke Tanjung Aru menempuh perjalanan selama 3 jam.

Saat ini pengerjaan peningkatan kualitas jalan dengan rigid yang terbagi 5 segmen belum sepenuhnya rampung. Progres pengerjaan mulai 15 persen hingga 52 persen berjalan.

"Peningkatan jalan dengan rigid dari Desa Kerang Batu Engau sampai Tanjung Aru dengan volume 15 kilometer," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser, Asnawi.

Dana yang digelontorkan 80 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Paser. Pengerjaan ditargetkan rampung Desember mendatang. "Progres pengerjaan bervariasi. Desa Kerang sudah 52 persen, Mengkudu 42 persen, Pengguren 25 persen, Keladen 15 persen. Kalau untuk Random-Senipah masih persiapan, pembersihan (jalan) mulai dilakukan," terang Asnawi.

Dengan pengerjaan yang masih berjalan ini masyarakat sudah merasa bersyukur. Pasalnya, sebelumnya akses darat sulit ditembus. "Sekarang jalannya sudah lumayan lancar, sebelumnya jalannya terputus," singkat salah seorang warga RT 4 Desa Random, Samaruddin.

Sekadar diketahui, jika pengin ke Tanjung Aru via laut dari Desa Lori harus berpacu melawan waktu. Pasalnya, taksi laut yang digunakan hanya sekali berangkat, itupun saat pagi hari sekira pukul. Dikarenakan menjelang siang, air di sekitar dermaga Tanjung Aru surut.

Masyarakat setempat menyebut taksi laut. Sejenis kapal motor atau kapal penumpang yang berkapasitas sedang, beroperasi untuk melayani penyeberangan jarak jauh antar pulau. Tarifnya Rp 50 ribu per orang. Dari Desa Lori ke Tanjung Aru melintasi Teluk Apar selama 1 jam 30 menit. Di sisi kanan sepanjang perjalanan di atas perairan terdapat dua pulau sebelum tiba Tanjung Aru. Yakni Desa Selengot dan Desa Labuangkallo.

Bagaimana jika telat dan taksi laut telah jalan. Tak perlu khawatir, masih ada bala-bala. Sebuah perahu kecil memiliki mesin dan hanya bisa melayani penumpang maksimal 5 orang untuk sekali jalan. Bala-bala menjadi pilihan terakhir atau bagi masyarakat yang terburu-buru mengejar waktu.

Namun untuk ongkos jika memilih moda transportasi ini bakal merogoh kocek lebih dalam. Sekali jalan dari dermaga Desa Lori atau sebaliknya dari Desa Tanjung Aru bisa Rp 500 ribu hingga Rp 850 ribu, sistem carter.

Secara geografis Desa Tanjung Aru berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Jaraknya dengan Kepulauan Balabalagan, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat sangat dekat. Hanya 3 jam jika bertolak dari Desa Tanjung Aru. (Prokopim)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 3.6891 detik dengan memori 0.7MB.