TANA PASER-Sehubungan dengan telah selesainya proses penyusunan draft kerja sama (MoU) antara Poltekkes Kemenkes Kaltim dengan Pemkab Paser, Bupati Paser dr Fahmi Fadli melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Direktur Poltekes Kemenkes Kaltim Dr. Supriadi B, S Kp, M. Kep tentang kerja kerjasama bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat di Aula Direktorat Poltekkes Kemenkes Kaltim, Kota Samarinda, Senin (26/2/24).
Penandatanganan MoU tersebut turut dihadiri Asisten Kesra Pemkab Paser Ir.H.Romif Irwanadi.M.Si, Kepala BKPSDM Kabupaten Paser Suwito, Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Jon Jauhari serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Paser, Abdul Kadir Sambolangi.
Bupati Paser dr. Fahmi Fadli mengatakan, kerjasama antara Pemkab Paser dengan Poltekkes Kemenkes Kaltim ini merupakan salah satu program Paser MAS Maju adil Sejahtera yakni peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Paser.
"Jadi kami datang kesini, bagaimana upaya Pemkab Paser untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memudahkan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan, salah satunya adalah melakukan MOU dengan Poltekkes untuk pengadaan tenaga kesehatan, " kata Bupati Fahmi di sela-sela kegiatan.
Bupati Fahmi melanjutkan, tentunya ini merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Pemkab Paser dalam pos-pos kesehatan di setiap desa yang ada di Paser. Kabupaten Paser memiliki 10 kecamatan, 139 desa, dengan jarak yang bervariasi antara 1 sampai 3 jam. Oleh karena itu Pemkab Paser memiliki keinginan yakni disetiap desa nantinya sudah terisi tenaga perawat dan bidan, dengan tujuan selain tenaga kesehatan tercapai, Pemkab Paser juga mempunyai keinginan mengurangi angka kesakitan dan angka kematian.
"Saya berharap melalui kerjasama ini nantinya harus mendapatkan perhatian khusus dan berkelanjutan, yang penting kewajiban kita , khususnya BKAD untuk menyiapkan anggarannya,"jelasnya.
Pemkab Paser kata Bupati Fahmi sudah menentukan jumlahnya meliput Perawat sebanyak 70 orang, Bidan 20 orang dan Pomkes sebanyak 10 di tahun 2024 ini yang akan dikerjasamakan. Pemkab Paser akan mengirimkan putra dan putri daerah Kabupaten Paser untuk belajar di Poltekkes ini.
"Semoga 100 orang putra dan putri daerah kami bisa lulus dengan baik dan bisa langsung bekerja melayani masyarakat untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di kabupaten Paser, "harapnya.
Ia juga berharap Kabupaten Paser bisa lebih baik lagi kedepannya, terutama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan setelah kerjasama dengan Poltekkes ini. Ia pun berpesan agar dari pihak Poltekkes mendidik dan menyeleksi dengan natural saja.
"Jika tidak lulus ya tidak lulus, kami juga tidak ingin hasil di lapangan tidak berkualitas sehingga nantinya bakal mempengaruhi pelayanan kesehatan di Paser, " tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati meminta kepada Dinkes Paser untuk melakukan peninjauan kepada para mahasiswa yang kuliah di Poltekes Kemenkes Kaltim ini, serta untuk BKPSDM Paser harus mempersiapkan bagaimana status para mahasiswa ini setelah lulus Semua harus dipersiapkan.
"Untuk Plt Kadinkes Paser Pak Jon Jauhari, agar tengok-tengok juga putra dan putri kita yang belajar disini, bagaimana progres nya, dan Pak Wito sebagai kepala BKPSDM Paser juga harus mempersiapkan bagaimana status mereka setelah lulus," tuturnya.
Pemkab Paser pada tahun 2024 ini kata Bupati Fahmi menyiapkan 100 kuota bagi para putra putri daerah Kabupaten Paser yang ingin berkuliah di Poltekes Kemenkes Kaltim sifatnya terbuka untuk umum, namun Pemkab Paser memprioritaskan putra dan putri kabupaten Paser di desa masing-masing yang belum ada tenaga kesehatan perawat dan bidan.
"Jadi mereka kita seleksi, jika memenuhi persyaratan kita akan ikutkan kuliah di Poltekkes ini. Rencana dimulai tahun ini, dengan kuliah langsung.
Bupati Fahmi menambahkan,untuk proses seleksi mengikuti regulasi yang ada di kementerian kesehatan, ada tahapan seleksi mahasiswa bersama (Simama) dan ada serapan seleksi mahasiswa mandiri.jadi mereka nantinya mengikuti seleksi reguler seperti biasanya. Ini mereka yang akan direkrut yang baru lulus dari sekolah menengah.
"Jadi mereka dididik pada program sarjana kemudian, lanjut ke jenjang profesi karena kebutuhan ketenagakerjaan kesehatan di kabupaten Paser membutuhkan tahapan profesi dan semua di biayai ditanggung oleh Pemkab Paser sepenuhnya," tambahnya (Prokopim)