KERANG - Masyarakat Kaltim di Perbatasan mendapat pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) . Tidak hanya masyarakat Kaltim saja akan tetapi juga masyarakat Kalsel yang berdekatan dengan perbatasan Kaltim juga mendapatkan pelayanan KBKR.
Kegiatan yang bertemakan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), memilih wilayah khusus di perbatasan karena salah satu proyek prioritas nasional. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendekatkan akses pelayanan KB khususnya di wilayah perbatasan antar provinsi.
Kolaborasi perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) dilaksanakan di Kabupaten Paser, tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kerang, Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Selasa ( 5/3/24).
Acara tersebut dihadiri langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), Pj Gubernur Kaltim Dr. Drs. Akmal Malik M.Si, Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, Kepala BKKBN Kaltim Sunarto S.KM, M.adm. KP, perwakilan Pemkab Kotabaru, serta pejabat terkait lainnya.
Sebelum kegiatan, acara diawali dengan Nonton Bareng dengan film MUPEN sebagai Promosi dan KIE kepada masyarakat di Sengayam, Kota Baru Kalsel yang disambut antusias masyarakat sekitar sehari sebelumnya. Selain itu digelar juga sosialisasi dan pelayanan KB dan pemeriksaan USG bagi ibu hamil langsung dari dr. Hasto Wardoyo.
Dalam kesempatan tersebut Hasto menyampaikan jika pasangan ingin hamil direncanakan terlebih dahulu dan tujuan dari program Keluarga Berencana agar anak tidak terlalu dekat umurnya dan mencegah stunting sehingga mendapatkan Sumber Daya Manusia yang unggul,
"Target stunting dari presiden yaitu 14 persen, harus dikawal mulai dari masa kandungan," kata Hasto. Hasto mengapresiasi para generasi remaja yang antusias mengikuti program minum tablet tambah darah. Dia berterima kasih kepada jamuan pemerintah daerah dan provinsi yang sudah luar biasa menyiapkan acara sehingga berjalan lancar. Hasto optimis dengan kepemimpinan muda seorang Bupati Fahmi, program KBKR di Paser bisa berjalan optimal.
Sementara itu Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan status RSUD Kerang harus dinaikkan lagi dari tipe D ke C. Sarana prasarananya juga perlu diperbaharui. Menurutnya pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan jangan dibatasi oleh administrasi meskipun beda provinsi.
"Mari kita saling berkolaborasi untuk mempercepat kesuksesan program ini," kata Pj. Gubernur Akmal.
Pada saat yang sama Pj Gubernur Akmal menyampaikan kekagumannya pada Menpan RB Hasto yang berlatar belakang dokter dan pernah sukses mengemban jabatan bupati di Kulonprogo Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan banyak program Hasto yang menginspirasi dan menyentuh langsung ke masyarakat.
Bupati Fahmi pada momen tersebut juga berharap agar akses pelayanan KB dan pencegahan stunting dapat terus diterima masyarakat Paser tidak hanya di daerah perbatasan saja akan tetapi juga di daerah - daerah lain yang ada di Kabupaten Paser.
Acara juga dirangkaikan penyerahan bantuan yaitu dari Kideco Jaya Agung dan Indika Energy melalui CSR dengan Program Canting ( Cegah dan Tangani Stunting ) memberikan bantuan sebesar Rp. 3.938.916.350,- , selain itu juga ada penyerahan bantuan keluarga resiko stunting dari Baznaz Kabupaten Paser kepada Balita dan Ibu Hamil. (Prokopim).