Badung – Bupati Paser
dr Fahmi Fadli bersama unsur Forkopimda Kabupaten Paser melakukan kunjungan
kerja bersama Forkopimda Kabupaten Badung, kamis (1/9/2022). Kesempatan ini
dimanfaatkan sebanyak-banyak untuk menggali ilmu. Bahkan Fahmi diawal
sambutannya menegaskan tidak akan merasa digurui. “Karena informasi ini akan menjadi
ilmu bagi kami menghadapi IKN”, ujar Bupati termuda sepanjang sejarah pemimpin Kabupaten
Paser ini.
Antusiasme para unsur Forkopimda
Kabupaten Paser pun terlihat pada sesi berbagi pengalaman dan tanya jawab. Mengawali
sesi, Kejaksaan Negeri Paser Rajendra D Wiritinaya, SH mengungkapkan permasalahan
tentang bagaimana Pemda Badung mengatasi masalah batas wilayah desa. Pertanyaan
ini pun dijawab Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos yang intinya bahwa penanganan ditangani sesuai kewenangan
masing-masing. “Seperti masalah desa maka ditangani oleh pemerintah desa, jika
kecamatan maka akan ditangani oleh pemerintah kecamatan jika tidak bisa
mengatasi, maka akan ditangani oleh pemerintah kabupaten dalam hal ini adalah
Forkopimda”, ujarnya.
Selanjutnya Kapolres
Paser AKBP Kade Budiyarta, S.I.K pun melontarkan
pertanyaan terkait penanganan masalah masyarakat hukum dengan hukum adat. Kembali
Bupati Badung membagi informasinya. Ia mengungkapkan bahwa di Kabupaten Badung
ada Pecalang (Polisi Adat) yang menangani masalah adat. “Misalnya terkait lalu
lintas, maka ada komunikasi yang bersinergi antara Pecalang dan Polantas. Pecalang
tidak boleh melebihi fungsi dari Polantas. Hukum positif jangan sampai
dikalahkan oleh hukum adat. Itu sebabnya mengapa komunikasi, informasi dan
konsolidasi itu penting antar Forkopimda. ”, tukasnya.
Sesi bertukar informasi
pun terus berlangsung yang dilanjutkan oleh Dandim 0904/Paser Letkol Inf.
Ronald Wahyudi, SE, M.Tr (Han) terkait pembinaan teritorial dan babinsa,
kemudian Ketua DPRD Kabupaten Paser Hendra Wahyudi, ST tentang Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan pengelolaan sumber pendapatan daerah.
Dan menutup sesi, Wakil
Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf, SH diantaranya terkait pola
komunikasi pada forum kemasyarakatan seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),
dan masalah masyarakat rawan SARA. Bupati Badung menjelaskan untuk mengatasi
masalah tersebut dengan menggunakan teknlogi. “Kami telah memasang kamera
pemantau atau CCTV di fasilitas umum dan tempat yang rawan konflik. Sehingga ini
dapat menjadi alat bantu kita untuk memantau keamanan dan ketertiban
dimasyarakat”, ujar Bupati yang sebelumnya dua kali menjabat Ketua DPRD Kabupaten
Badung ini.
Dari segala
permasalahan yang terungkap, ditegaskan bahwa selain sinergitas, Forkopimda juga
harus terikat komitmen yang kuat untuk bersama menyelenggarakan pemerintahan
dan mengatasi permasalahan yang rawan potensi mengganggu keamanan, ketertiban, ketentraman
dan kedamaian di masyarakat.
Kegiatan yang digagas
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Paser ini pun kental dengan keakraban
bernuansa silaturahmi. Rombongan pun disambut dengan sangat ramah. Dan menindaklanjuti hasil raker ini, digelar diskusi khusus Forkopimda Kabupaten Paser yang juga membahas isu aktual terkini di daerah. (Humas)