SAMARINDA - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kabupaten Paser Adi Maulana, S.Sos, M.Si menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (17/12/24).
HLM TPID dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Dra. Sri Wahyuni, MPP dan dihadiri jajaran pemerintah kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur serta para jajaran instansi terkait baik dari perbankan maupun perusahaan.
Dalam kesempatan tersebut Asisten Ekbang Adi Maulana mengatakan diharapkan Kabupaten Paser dapat menciptakan kemandirian pangan, "Kabupaten Paser letaknya paling selatan berbatasan langsung degan Kalimantan Selatan, tekanan kepada Tim TPID semakin berat dengan adanya IKN, karena jalur distribusi yang di Balikpapan dan dari Surabaya itu sekarang sembakonya banyak lari ke IKN demikian juga yang dari Kalimantan Selatan. Kami mengambil kebijakan yang tidak populer pertama kami merubah Perda jadi detail detail model supaya bahan baku tersedia,"kata Adi Maulana. "Bupati kami mengarahkan untuk bisa menciptakan kemandirian pangan, jadi kami terjun langsung mengelola kegiatan distribusi pangan, pertama Perumda dapat mandatori dari kami untuk bisa menjaga tata niaga beras, dulu padi yang dibeli dari tengkulak sekarang dibeli Perusda diolah, Perusda juga bekerjasama dengan para pengurus desa", tambahnya.
Adi Maulana juga mengungkapkan di Kabupaten Paser sedang membangun tempat untuk pertenakan ayam petelur dan pedaging, "selain itu Pemda sekarang ini juga menjadi peternak juga, ini kami lagi membangun sirkuit tertutup untuk perternakan kurang lebih 30 ribu ayam petelur dan daging, sekarang sudah jalan 1 yaitu di daerah Petangis sekitar usia 12 hari sekitar 5 ribu, supaya kami tidak mendatangkan lagi telur ayam dari luar," jelasnya.
"Selanjutnya kami juga telah membuat minyak goreng dari kelapa sawit yang telah ada pabrik mininya biaya dari Pemda dan hasilnya kualitas itu sangat bagus, selain itu Kabupaten Paser juga telah mengembangkan program paser berbuah, supanya kami juga tidak tergantung dari luar", pungkas Asisten Ekbang Adi Maulana.
Sebagai Informasi untuk kemandirian pangan di Kabupaten Paser Tahun 2024 pernah ada 2 kegiatan yang diajukan ke Program Strategis Nasional (PSN) yaitu pembangunan bendungan Lambakan dan bendungan Telake, bendungan Lambakan outcome nya bisa mereduksi kurang lebih 40 % banjir di hilir, dan juga bisa mengairi kurang lebih 20 ribu lahan pertanian, 13 ribu di Paser, 7 ribu di PPU serta bisa menghasilkan air bersih 5 ribu perdetik, yang paling penting bisa jua menghasilkan 18 mega watt PLTA yang ini bisa disuplai ke IKN dengan sebuah konsep Green City nya. Pada saat yang sama Asisten Ekbang Adi Maulana meminta agar pembangunan bendungan Telake dan bendungan Lambakan bisa dilanjutkan kembali. (Prokopim)