Tana Paser – Sudah 10 tahunan Jembatan Sungai Kandilo penghubung antara ibukota Tana Paser dan Desa Sungai Tuak dibangun. Tepatnya diresmikan pada tahun 2012. Jembatan ini pada saat itu membuka isolasi 3 desa yaitu Desa Sungai Tuak, Desa Pepara dan Desa Pulau Rantau. Sebelumnya, warga seberang sungai menggunakan perahu untuk menyebrang ke ibukota Tana Paser.
Kondisi jembatan sungai tuak atau Jembatan Putri Petong ini dikeluhkan masyakarat agar segera diperbaiki. Pada tahun 2022, rehabilitasi pun dilaksanakan. Dengan alokasi APBD TA 2022 sebesar Rp7,7 milyar. Dan sudah dikerjakan sejak pertengahan tahun lalu dan harus selesai pada desember ini.
Disela kesibukan Bupati Paser dr Fahmi Fadli, meninjau beberapa pekerjaan dalam kota yaitu Pembangunan Pasar Penyembolum Senaken (eks Pasar Penampungan), Siring tepian Sungai Kandilo dan terakhir ditinjau rehabilitasi Jembatan Putri Petong Sungai Kandilo, pada rabu sore (23/11/2022).
“Semoga pekerjaan ini cepat selesai agar masyarakat tidak perlu lagi jalan memutar arah kedesa lain atau menggunakan jembatan darurat”, pungkasnya. Pada kesempatan itu pemimpin termuda sepanjang sejarah kepala daerah di Kabupaten Paser berbincang dengan kontraktor pelaksana hingga para pekerja. Ia pun menegaskan agar pekerjaan selesai tepat waktu.
Turut hadir meninjau bersama Bupati, Kadis PUTR Hasanuddin, Kabid Bina Marga Tri Evy Herawati Herman, Kabid Cipta Karya Asnawi, Sub Koordinator Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan Ikhsan Fitrian Noor, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sub Koordinator Dokumentasi Pimpinan Ika Marsilia dan Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Dina Fitrianty serta tim Protokol. (humas)