Berita:Bupati Paser Buat Pertumbuhan Ekonomi Daerah Membaik, Diiringi dengan Inflasi yang Stabil

Siaran Pers

BALIKPAPAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser hadir dalam kegiatan Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan (DELTA) 2024 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Balikpapan dengan tema "Mempertahankan Stabilitas Mendukung Pertumbuhan Ekonomi". Berlangsung di Ballroom Lantai 3, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Jalan Jenderal Sudirman nomor 20, Balikpapan, Selasa (3/12/2024).

Bupati Paser dr Fahmi Fadli bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Paser Erwan Wahyudi, Kepala Dinas Perikanan Paser Rudiansyah dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Abdul Kadir Sambolangi secara saksama mendengarkan penyampaian Kepala Perwakilan BI Balikpapan Robi Ariadi tentang kondisi ekonomi terkini.

Robi Ariadi menyampaikan, pada 2024 ini pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat sebesar 5,52 persen pada triwulan ketiga. Kontribusi terbesar dari sektor pertambangan, industri pengolahan dan konstruksi. Ini membuat Kaltim menjadi salah satu engine ekonomi Nasional.

“Kami menentukan kebijakan berdasarkan dua hal, yakni stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, kedepannya kita harus tetap memperkuat stabilitas, tapi juga tetap menjaga pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.


BI Balikpapan yang menaungi wilayah Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser tersebut juga mencatat pertumbuhan ekonomi di PPU sebesar 29,85 persen yang didorong pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Balikpapan sebesar 6,49 persen dan Paser sebesar 1,38 persen pada 2024 ini.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Paser sendiri dikuasai sektor pertambangan. Yakni sebesar 67 persen, disusul pertanian sebesar 17 persen, dan industri pengolahan sebanyak 5 persen. Pertumbuhan ekonomi di Paser terbilang positif tapi cukup lambat.

“Kedepannya kita harus optimis dengan sinergi dan kolaborasi untuk menghadapi tantangan yang juga tidak ringan di masa akan datang. Kita optimis ke depan semuanya pasti tumbuh. Meskipun dalam proses ada yang lambat dan sedikit meningkat,” jelasnya.


“Diwilayah kerja kami, kita perlu apresiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik Balikpapan, PPU dan Paser yang ternyata inflasi di masing-masing wilayah itu tetap terjaga dengan baik,” tambahnya.

Erwan Wahyudi mengatakan, langkah-langkah kedepan yang perlu lakukan adalah meningkatkan perekonomian terutama pada sektor-sektor diluar pertambangan. Meskipun ini sudah dilakukan oleh Bupati Paser dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, pada sektor pertanian, perkebunan, pangan hortikultura, perikanan dan sektor lainnya. Pada sektor pariwisata dan olahraga beberapa even skala provinsi diselenggarakan di kabupaten Paser. Pemanfaatan Itu juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah.

“Akses jalan diperbaiki. Masyarakat dari desa ke ibu kota Kabupaten Paser sudah mudah. Ini menandakan ekonomi kita semakin bagus. Langkah-langkah seperti ini akan lebih terlihat lagi pada tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.

Pada sektor pertanian, sebelumnya bantuan-bantuan benih untuk para petani kebanyakan tidak sampai. Sekarang pada zaman Bupati Fahmi, benih unggul untuk petani benar-benar diberikan dan tepat sasaran. Sehingga ini meningkatkan produksinya.

Selain itu, penggunaan alat pertanian canggih yang saat ini dijalankan, memberikan semangat bagi para petani baik pangan maupun hortikultura untuk menanam. Terbukti hasil panen beberapa waktu di Desa Pulau Rantau, hasil panen meningkat dari tiga ton menjadi tujuh ton per hektarnya.

“Ini luar biasa sekali. Begitu juga dengan hortikultura, ada program pemerintah daerah yaitu Paser berbuah yang saat ini sudah kita terapkan di 10 kecamatan. Saya yakin dan percaya, kabupaten Paser dalam beberapa waktu kedepan, pertumbuhan ekonominya akan meningkat signifikan,” imbuhnya.

Rudiansyah menambahkan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga tak kalah penting dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Dari subsektor yang ada, sektor perikanan secara umum, mulai nelayan, budidaya, maupun ibu-ibu pengolah hasil perikanan semua diberikan pelatihan 

“Sehingga dengan seiring perkembangan kemampuan, keterampilan dan pengalaman mereka. Maka ini akan mendukung ekonomi rumah tangga yang pada gilirannya juga akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi Daerah Paser,” tandasnya. (Prokopim).


Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 4.5318 detik dengan memori 4.11MB.