TANA PASER- Pemerintah Kabupaten Paser bersama Yayasan Kawal Borneo (YKB) gelar workshop konsultasi publik dan evaluasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Kegiatan yang dibuka Bupati Paser diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Amiruddin Achmad,
diikuti organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, perwakilan Serikat Petani Kelapa Sawit , Forum Petani Kelapa Sawit, Kades Semuntai, Kades Rangan Jaya, penyuluh lapangan Kuaro dan berbagai unsur undangan lainya diwilayah pendampingan YKB bertempat di Hotel Kryiad Sadurengas, Rabu (24/08/2022).
Workshop konsultasi publik dan evaluasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan ini, juga dihadiri Kadis Perkebunan dan Peternakan Djoko Bawono dan Kabag Sumber Daya Alam Setda Paser Usma.
Staf Ahli Bupati Amiruddin mengatakan, saat ini olahan kelapa sawit di Paser hanya berbentuk CPO. Karenanya berharap melalui Yayasan Kawal Borneo dapat melakukan bimbingan dan dukungan dalam pengembangan produk lainnya diantaranya minyak goreng.
“Isu yang menari perkebunan kelapa sawit saat ini adalah harga TBS, namun melalui dukungan semua unsur, saat ini harga tandan buah segar sudah mulai romantis, dan harapannya dapat terus menguat,” ujar Amiruddin.
Harus diakui tambah Amiruddin, harga sawit dalam beberapa bulan ini berpengaruh besar terhadap berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Paser.
Sementara, mewakili Ketua Yayasan Kawal Borneo Abrianto Amin mengatakan, selama ini yayasan kawal Borneo diterima dengan baik oleh masyarakat Paser.
Selain itu Abrianto berikan apresiasi gerak cepat yang dilakukan Pemkab Paser melalui Dinas Perkebunan dengan berjalannya pembuatan surat daftar usaha perkebunan. Bahkan saat ini sebutnya untuk Paser, jumlahnya telah mencapai tiga ribu lebih.
“Sementara kabupaten lain tidak bergerak. Wajar kalau Paser menjadi pioneer pengembangan kelapa sawit,” katanya. (humas)