Berita:URGENSI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN CERDAS TERHADAP IBU KOTA BARU

Siaran Pers

OLEH : Jamilah Fitriah S.Sos.,MM. 

Pustakawan Ahli Madya


Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur tepatnya di antara Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Fokus pembangunan Ibu Kota Baru tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, kehadiran IKN baru diharapkan dapat menjadi pendorong pemerataan ekonomi dan sebaran penduduk di Indonesia. Kedua Kabupaten tersebut sesuai dengan sebagian besar kriteria penentuan lokasi IKN yang telah dicanangkan oleh Bappenas. Kedua Kabupaten tersebut memiliki lokasi yang Strategis terletak di Pusat Wilayah Indonesia, tersedia lahan yang luas, minim potensi bencana alam, tersedia sumber air yang cukup, tersedia Infrastruktur pendukung yang memadai serta dekat dengan Kota-Kota yang telah berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda serta kawasan penyangga lainnya di sekitar Ibu Kota Negara termasuk Kabupaten Paser. Kota penyangga membantu pengadaan baik Sumber Daya Tenaga Kerja, bahan baku, Kesehatan dan Pendidikan yang diperlukan oleh penduduk dan berbagai kegiatan Perkotaan. Kota penyangga juga dapat bertindak sebagai Feeder Cities ke Kota besar utama (Merrilees, Miller, dan Herington, 2013). Atau dengan kata lain, saling melengkapi antara keunggulan lokal kota-kota kecil dan keuntungan yang diambil dari Interaksi dan Transaksi Kota-Kota Besar (Meijers dan Burger, 2017).

Dalam hal ini, berkaitan dengan kesempatan pengembangan perpustakaan cerdas dampak dari adanya interaksi dan transaksi dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Perpustakaan merupakan salah satu wadah atau Media pendukung pembelajaran pada setiap Materi Study dengan koleksi dan sarana prasarana yang sangat baik. Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017, menyebutkan bahwa Perpustakaan harus melingkupi Standar diantaranya Perpustakaan harus memiliki Standar koleksi, sarana prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan Perpustakaan yang dapat memberikan Fasilitas dengan Standar tinggi, yang diantaranya dapat memenuhi kebutuhan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta berperan untuk meningkatkan Minat Baca secara Kontinyu.

Di dalam perpustakaan fisik, pengunjung melakukan kegiatan pencarian buku pada Katalog, memilah dan membaca buku, meminjam dan mengembalikan buku, melakukan desk research, belajar, mengerjakan tugas-tugas, berdiskusi, menghadiri kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan seperti Seminar Bedah Buku, dan berbagai kegiatan Literasi lainnya. Perkembangan Teknologi dan Informasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Minat Baca Masyarakat, dengan berkembangnya Teknologi Informasi Masyarakat pun mulai meninggalkan buku-buku dan Media Informasi di Perpustakaan dan beralih untuk mengakses Informasi melalui Teknologi Smart library menurut Wang (2013) adalah sebuah Konsep dan Praktek Pembangunan berkelanjutan dari Perpustakaan Modern yang berbasis pada Teknologi Informasi Digital Cerdas dan Berjejaring dengan Interkoneksi, Efisiensi dan kenyamanan tinggi sebagai Fitur Utama. Sedangkan, menurut Joachim Schöpfel (2018) menyebutkan bahwa Perpustakaan yang Modern dengan Fasilitas Smart Library dapat meningkatkan Kualitas layanan, mengembangkan layanan baru, dan menerapkan Teknologi Informasi Baru. Konsep Smart Library berkaitan dengan Digital Library karena keduanya sama-sama berbasis pada Digitization dan Networking, akan tetapi dalam Smart Library sudah dikombinasikan dengan Intelligence Technology keberagaman Budaya dan Interaksi Sosial Smart Library bukan sekedar perluasan perpustakaan secara fisik akan tetapi juga difokuskan pada layanan prima Perpustakaan dan Manajemen berkualitas tinggi dengan dukungan Teknologi Informasi (Hardi, 2017).  

Pemindahan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur memberikan Efek yang sangat besar serta berjangka panjang, ini tentu berhubungan erat dengan Masyarakat khususnya Masyarakat Kalimantan Timur yang menjadi Pioneer atau tuan rumah di dalam menggerakan roda Ibu Kota Negara baru, Masyarakat harus memiliki kemampuan berdaya saing gigih dan mampu mengolah Informasi menjadi sebuah peluang agar dapat menaikkan taraf hidupnya masing-masing. Hal ini yang membuat Pengembangan Perpustakaan menjadi sangat penting karena berhubungan dengan Sumber Daya Manusia. Semakin banyak Masyarakat membaca maka semakin banyak pula Ilmu Pengetahuan yang di dapatkan. Perlu diketahui bahwa Perpustakaan bukan hanya diperuntukkan bagi Siswa ataupun Mahasiswa saja. Namun, Perpustakaan juga di peruntukkan bagi orang dewasa yang telah bekerja karena menuntut Ilmu tidak terbatas oleh umur. Oleh karena itu, di dalam menghadapi tantangan menjadi bagian dari Kawasan Ibu Kota Negara baru diperlukan Kolaborasi antara Perpustakaan yang Cerdas, Sumber Daya Manusia yang mumpuni, Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat.

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 3.7506 detik dengan memori 0.7MB.