Tana Paser –
“Sebuah kehormatan bagi kami atas kunjungan silaturahmi Kepala Badan Narkotika
Nasional Provinsi Kalimantan Timur (Ka BNNP) Brigjen.Pol.Edhy Moestofa beserta
rombongan. Mengingat beliau baru saja satu bulan yang lalu dilantik”, ujar
Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf diruang kerjanya, kamis
(29/9/22).
Dalam
pertemuan tersebut, dibincangkan upaya memberantas penyebaran narkotika, Badan
Narkotika Kabupaten (BNK) Paser yang dipimpinnya Ia juga terus berupaya
mengubah status dari BNK menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK).
Hal ini dilakukan untuk melaksanakan program pemerintah dalam penanggulangan,
pencegahan dan pemberantasan narkoba dan zat terlarang lainya.
“Kami sudah mengajukan berkas kelengkapannya. Semoga dapat disetujui, mengingat kasus narkoba cukup tinggi di Kabupaten Paser. Sekarang saja daerah kami berada ditingkat keempat setelah Samarinda, Botang dan Balikpapan”, ujarnya.
Menurutnya dengan peningkatan status maka kewewenangan pun lebih besar lagi. “Mengingat posisi Kabupaten Paser yang strategis ini jika lengah maka bisa menjadi pintu masuk peredaran narkoba”, terangnya.
Selain Kepala BNNP Kaltim, turut hadir Kepala BNN Kota Samarinda Wiwin Firta YAP, Kepala BNN Kota Balikpapan Risnoto, Kasdim, Kapolres Paser diwakili Kasat Narkoba AKP Yulianto Eka Wibawa, yang mewakili Kajari Paser dan Sekretaris Daerah Katsul Wijaya. Dihadapan mereka Masitah mengatakan bahwa ada 10-15 desa yang darurat narkoba. Dan beberapa hari terakhir ini getol memberikan sosialisasi (P4GN) ke desa-desa tentang bahaya narkoba.
Usai berbincang, Masitah pun mengajak ke lokasi yang direncanakan untuk membangun kantor BNK Paser. Ada dua alternatif, yaitu di Jalan Kesuma Bangsa (dekat Rutan) atau di eks. Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. “Terhadap dua alternatif lokasi ini akan segera kami laporkan kepada Bupati Paser dan meminta pertimbangannya”, pungkas Masitah. (Humas).