TANA PASER- Bupati Paser dr Fahmi Fadli menghadiri replanting atau Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kendarom Kecamatan Kuaro, Rabu (17/11/2021).
Untuk diketahui, program pemerintah dengan peremajaan kelapa sawit bertujuan untuk mengganti tanaman sawit yang sudah tua atau replanting yakni dengan mengganti bibit sawit yang unggul.
Dalam sambutanya, Bupati Fahmi mengaku bangga dengan semangat warga Desa Kendaro dalam memajukan sektor perkebunan.
Lalu Fahmi menanggapi beberapa harapan kepada pemerintah daerah baik mewakili petani, ketua kelompok KUD dan kepala desa yang juga akan diprogramkan dalam memajukan sektor perkebunan, pertanian dan peternakan yang sejalan dengan misi Paser MAS pada tahun 2022.
Terkait harapan perbaikan jalan kebun maupun pertanian, Bupati mengatakan, pada 2022 bertekad melakukan percepatan pembangunan terhadap sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur diantaranya jalan perkebunan maupun jalan usaha tani.
“Untuk mewujudkan itu semua, pemerintah daerah akan melakukan pinjaman Rp600 miliar ke pihak ketiga dengan fokus utama penanganan jalan maupun jembatan,” kata Fahmi.
Dengan infrastruktur yang baik sebut mantan anggota DPRD Paser ini, maka perekonomian masyarakat akan meningkat. Karena itu kualitas jalan untuk mendukung produksi pertanian dan perkebunan akan ditingkatkan kualitasnya
“Kita tidak bisa menyalahkan angkutan kelapa sawit, karena itu kualitas jalan akan ditingkatkan melalui perkerasan jalan beton atau rigid pavement,” sebutnya.
Selain itu lanjut Fahmi, Pemerintah Kabupaten juga berencana menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa di Kabupaten Paser. Dana itu, dikhususkan untuk desa dalam memperbaiki infrastruktur desa.
Masih terkait infrastruktur, menurut Fahmi pada tahun 2022 untuk jalan perkebunan maupun usaha tani akan disusun rencana induk atau master plan, sehingga manfaat jalan tersebut benar -benar kegunaannya.
“Selama ini banyak pembangunan jalan pertanian atau usaha tani tidak tepat guna karena dibangun hanya sekedar usulan. Setelah dibangun, ternyata tidak ada lahan perkebunan maupun lahan pertanianya,” katanya.
Jadi kalau masih ada usulan jalan pertanian maupun perkebunan nanti lanjut Fahmi, jika tidak masuk master plan, maka tidak akan direalisasikan pembangunannya.
“Begitupun terkait pengadaan pupuk, nanti akan dikordinasikan ke Perusda karena Perusda pernah menangani,” tambah Bupati.
Terkait tenaga kesehatan didesa yang masih ada mengalami kekurangan baik bidan maupun perawat, Fahmi yang mengaku mempunyai latar belakang kesehatan ini, berjanji akan segera mengupayakan penempatannya yang setiap desa.
“Begitupun jika ada pusat kesehatan maupun pondok bersalin yang tidak layak lagi bangunannya, laporkan kepada saya,” tandasnya.(humas)