Tana Paser - Pertama
dan satu-satunya di Indonesia, Kabupaten Paser telah menerapkan 100 persen Kurikulum
Merdeka. Prestasi ini terungkap dalam saat penyerahan program Satu Guru Satu
Laptop sebanyak 1.443 unit dan Bantuan Seragam Bagi Siswa Tidak Mampu yaitu
bagi Sekolah Dasar (baju putih merah dan
pramuka) sebanyak 6.461 siswa. Dan SMP (baju putih biru dan pramuka) sebanyak
3.951 siswa, jumat (30/12/22) di Pendopo Lou Bapekat.
Hal
ini sangat diapresiasi Bupati Paser dr Fahmi Fadli. Ia memuji keberhasilan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser yang dinobatkan oleh
Kemendikbudristek sebagai kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang
telah menerapkan 100 persen Kurikulum Merdeka. “Saya sangat senang, bangga dan
mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segenap jajarannya atas upaya tersebut. Semoga
dengan program bantuan laptop ini dapat membantu para guru agar terus semangat
melaksanakan Kurikulum Merdeka”, ungkapnya bangga.
Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan M Yunus Syam menerangkan bahwa masa pandemi covid-19 yang
berlangsung hampir tiga tahun membuat
peserta didik disemua jenjang satuan pendidikan mengalami Learning Loss karena peserta didik terlalu lama belajar di rumah.
Hal ini pun terjadi di Kabupaten Paser.
“Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, Kemendikbudristek memberikan tiga opsi pemberlakuan
kurikulum di satuan pendidikan, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat
(Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe”, ujarnya. Tetapi
untuk opsi ketiga yaitu Kurikulum Prototipe hanya diperuntukan bagi sekolah
sekolah penggerak karena mendapatkan dana BOS kinerja dari Kemdikbudristek.
Selanjutnya pada 11
Februari 2022 edisi 15 seri Webinar Kemendikbudristek, kurikulum prototipe
diberi nama kurikulum merdeka. Selain diterapkan oleh sekolah penggerak,
kurikulum merdeka bisa diterapkan oleh satuan pendidikan secara mandiri. Ada 3
pola yang ditawarkan dalam menerapkan kurikulum merdeka kepada satuan pendidikan
secara mandiri, yaitu Mandiri belajar, Mandiri berubah dan Mandiri berbagi.
Ditempat terpisah, Yunus Syam menerangkan tindak
lanjut hasil webinar tersebut. “Menyikapi hal tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Paser melakukan rakor yang dipimpin langsung kepala Dinas yang dihadiri oleh kepala bidang, kepala
seksi, dan pejabat fungsional yang terkait termasuk pengawas satuan pendidikan
untuk merumuskan penerapan kurikulum merdeka dengan pola mandiri di Kabupaten
Paser”, katanya.
“Dari Rakor tersebut
diputuskan bahwa semua satuan pendidikan di Kabupaten Paser menerapkan
Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri dengan pola mandiri berubah”, tandasnya.
Yunus menjelaskan bahwa
keputusan ini dengan memperhatikan beberapa pertimbangan. ”Pertama, Kurikulum
merdeka merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk melakukan pemulihan
pembelajaran setelah masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan Learning Loss. Kedua,
Pola Kurikulum merdeka jalur mandiri yang dipilih adalah Jalur Mandiri berubah”,jelasnya.
Untuk diketahui Pola
Mandiri berubah artinya satuan pendidikan menerapkan Kurikulum merdeka dengan
menggunakan modul dan Bahan Ajar yang telah disediakan oleh Kemendibudristek di
Platform Merdeka Mengajar (PMM). Tenaga pendidik tinggal mengunduh di PMM
sehingga tenaga pendidik tidak lagi direpotkan oleh penyusunan perangkat
pembelajaran.
Hasil rakor kemudian
disosialisasikan kepada satuan pendidikan, komunitas guru dan kepala sekolah
(IGTKI, KKG, MGMP, K3S, maupun MKKS) oleh pengawas satuan pendidikan dan bidang
yang terkait pada Disdikbud Paser. Sosialisasi ini dilakukan agar pada saat
satuan pendidikan melakukan pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
melalui jalur mandiri tidak mengalami kesulitan ketika mengisi instrumen
tingkat kesiapan sekolah di link yang disediakan oleh Kemdikbudristek.
Guna menyiapkan IKM
pada tahun ajaran 2022/2023 Bagi siswa kelas I, IV (SD) dan kelas VII (SMP)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser melakukan kegiatan Bimtek baik
secara daring atau luring bagi guru dan
kepala sekolah dengan bekerja sama dengan pihak ke-3. Pihak-pihak tersebut
antara lain Kideco Jaya Agung yang memberikan pelatihan bagi guru kelas (SD)
dan Guru mata pelajaran tentang IKM. PT Petrosea yang memberikan dukungan
bimtek digitalisasi pendidikan,. Duta Rumah Belajar yang memberikan bimbingan
pemanfaatan akun belajar i.d. dan Platform Merdeka Mengajar, dan Pengawas
satuan Pendidikan yang memberikan penguatan tentang IKM. DanTanoto Foundation yang mendukung IKM di Kabupaten Paser. “Intinya Disdikbud
Paser melakukan berbagai upaya dan bersinergi dengan pihak ke-3 untuk menunjang
kelancaran IKM di tahun ajaran 2022/ 2023”, tandasnya.
“Alhamdulillah
menjelang tahun ajaran 2022/2023 Kemendikbudristek memutuskan 125 jenjang TK,
225 jenjang SD, dan 76 jenjang SMP di Kabupaten Paser untuk melaksanakan IKM.
Dari jumlah tersebut berarti 100% satuan pendidikan dari Jenjang TK, SD, dan
SMP menerapkan IKM”, pungkasnya.
Disdikbud pun tidak cepat
puas dengan kuantitas sekolah saja, namun terus berupaya untuk meningkatkan
kualitas IKM di satuan pendidikan sehingga profil pelajar Pancasila benar-benar
tertanam pada diri setiap peserta didik.
“Berbagai upaya terus dilakukan saat ini, yaitu pembinaan terhadap komunitas
guru dan kepala sekolah berkaitan IKM. Bekerja sama dengan Balai Penjaminan
Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kaltim untuk penguatan IKM di Kabupaten Paser. Pelaksanaan
In House Training (IHT) secara mandiri di setiap satuan pendidikan melalui Dana
Bosnas’, ujarnya Kadisdik.
Disdikbud pun terus
melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bisa
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan jika mengalami permasalahan dalam IKM. Kemudian
melaksanakan bimtek secara daring atau luring bagi tenaga pendidik untuk penguatan IKM di semua satuan
pendidikan. Dan selanjutnya untuk sebagai panduan IKM di Kabupaten Paser akan
diusulkan draft Peraturan Bupati sebagai payung hukum dalam IKM di Kabupaten
Paser.
“Terima Kasih kepada
Bupati Paser yang telah mendukung dan memotivasi kami agar lebih baik lagi. Program
Satu Guru Satu Laptop sangat menunjang IKM di satuan Pendidikan karena platform
digital menjadi sarana utama dalam IKM seperti: pemanfaatan akun belajar.id
bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan dan mengaksesPlatform Merdeka
Mengajar (PMM), Pengembangan Komunitas Belajar serta Seri Webinar”, ungkapnya.
(Humas)