Batam - Heterogen namun rukun dan minim konflik menjadi daya tarik Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf beserta Badan Kesbangpol Kabupaten Paser untuk silaturahmi ke Pemkot Batam.
Disambut staf ahli walikota Batam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Demi Hasfinul Nasution,Kaban Kesbangpol Kota Batam Riama Manurung, Kasatpol Reza Khadafi dan ketua FKDM Alwan di kantor walikota Batam, Kamis (16/6/22).
Dalam pertemuan tersebut Masitah mengungkapkan ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan) yang dihadapi Kabupaten Paser. "Kami sedang bersiap-siap sebagai daerah penyangga IKN, karena dalam roadmap IKN kabupaten Paser menjadi penyuplai beberapa komoditas. Namun yang menjadi PR bagi kami adalah 70persen infrastruktur kami rusak berat. Kalau boleh kami iri atas penyampaian staf ahli tadi bahwa jalan-jalan di Batam sudah mulus bahkan ada yang 6 jalur", ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kabupaten Paser menduduki posisi ke 4 di Kalimantan Timur pada kasus narkoba. "80persen rutan kami diisi kasus narkoba" ujar Ketua BNK yang juga Ketua Dewan Pengarah FKDM kabupaten Paser.
Menanggapi tentang narkoba,ketua FKDM kota Batam Alwan mengungkapkan kasus narkoba di Batam jauh lebih krusial. "Kami membentuk tim khusus yaitu merah putih untuk menghindari kebocoran. Tim ini pernah menangkap pengedar narkoba, dengan tangkapan hingga 1 ton, 1,6ton hingga 3 ton", ujar Alwan yang juga Pengacara dan ahli kriminalog kota Batam ini. Hal ini terjadi karena Batam memiliki akses keluar masuk barang dan orang dengan 4 pelabuhan kapal dan 1 bandara internasional Hang Nadim.
Staf ahli pun memaparkan bahwa ada lima kunci utama yang dilakukan oleh Pemkot Batam. "Kunci pertama yaitu infrastruktur kemudian penyederhanaan birokrasi dan pelayanan publik, investasi, peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan smart city", ujar Demi.
Sebagai informasi, jumlah penduduk kota Batam sebanyak 1,3juta dengan 12 kecamatan. Diperkirakan per kecamatan kurang lebih 200ribu jumlah penduduknya. (Humas).