TANA PASER- Demi mewujudkan mimpi dan cita citanya memiliki pasar tradisional yang bersih, nyaman dan dikelola secara modern, dan begitupun terkait sampah, parkir dan PKL dikawasan pasar, Wabup Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf mengajak Diskoperindag dan UPTD Pasar Penyembolum belajar tata cara pengelolaan pasar ke Pemkot Samarinda, Kamis (24/02/2022).
Dipilihnya kota Samarinda sebagai tujuan kunjungan, karena menurut Wawali Samarinda Rusmadi Wongso, karena saat ini Samarinda dibawa kepemimpinan dr H Andi Harun, terus membangun untuk kota Samarinda sebagai kota Metro Politan penyangga IKN Nusantara.
Sementara, Wabup Masitah saat menyampaikan sambutanya, menjelaskan luas wilayah dan penduduk, suku serta geliat pembanguan menuju visi misi Paser MAS dengan 9 program prioritas.
“Dari 9 program ini, diantaranya pemberian laptop untuk guru, seragam sekolah dan dengan skala prioritas tahun 2022 adalah pembangunan jalan, pemerataan pusat kesehatan, rehabilitasi rumah tidak mampu dan lainya,” kata Masitah.
Sebagai kabupaten penyangga IKN Nusantara, menurut mantan anggota DPRD Kaltim ini, selain pemerataan pembangunan inspratruktur, juga melakukan penataan obyek Wisata diantaranya Gunung Boga atau Gunung Embung yang lagi viral dan telah dikunjungi Gubernur Kaltim baru-baru ini.
Sedangkan terkait tujuan kunjungan, Wabup Masita mengaku lebih kepada upaya Pemkab Paser saat ini khususnya Bupati Paser dr Fahmi Fadli yang ingin benar-benar menata Pasar Penyembolum Senaken menjadi pasar yang bersih dan teratur.
Dari penjelasan Kadis Pasar Samarinda, ternyata Pemkot Samarinda telah mengelola 3 dari 12 pasar menuju pasar moderen.
Yang menarik menurutnya, saat ini Samarinda telah memiliki satu pasar percontohan yakni Pasar Merdeka, karena pengelolaannya sudah semi moderen, maka telah mendapat beberapa penghargaan.
“Kita tidak main-main dengan pedagang bu, melanggar aturan yang kita tetapkan dan termasuk pasar pagi dan pasar Segiri, langsung kita cabut izinnya. kita harus tegas,”tegasnya.
Sedangkan terkait pengelolaan sampah pasar, Kadis DLH Samarinda menyebutkan, saat dilakukan dengan pola kemintraan dengan Dinas Pasar dan termasuk pihak -pihak kedua seperti peternak dan organisasi lingkungan dengan pola kompos dan termasuk pemampaatn jenis-jenis sampah yang bisa dikelola menjadi kerajinan.
Sementara, Kepala Satpol PP Samarinda mengaku, saat ini pola koordinas dengan Dinas Pasar dan termasum Camat dan Lurah untuk penertilan PKL, baik dikawasan pasar maupun pada sejumlah titik strategi jalan.
“Yang jelas kita selalu lakukan Patroli dan ini didukung dari Polsek dan Koramil Samarinda. Setelah kita lakukan teguran baik lisan maupun tertulis, tetap melanggar langsung kita angkut dan selain tiap hari, Patroli khususnya anggota Satpol PP, dua kali seminggu kita juga rutin patroli bersama Polsek dan Koramil mewujudkan Samarinda bebas dari PKL yang tidak pada tempatnya,” jelasnya.(humas)