Berita:Layani Tanpa Pandang Bulu, Lakukan SOP Tanpa Mengabaikan Sisi Humanis

Siaran Pers

Tana Paser -  Layani Tanpa Pandang Bulu, Lakukan SOP Tanpa Mengabaikan Sisi Humanis. Pesan ini disampaikan Bupati Paser dr Fahmi Fadli melalui Asisten Administrasi Umum Murhariyanto, S.Sos, dihadapan Tim Penilai Klasifikasi Rumah Sakit Kelas B dan para tenaga medis yang hadir saat sambut Tim Penilai di Gedung Manajemen Lantai 2 RSUD Panglima Sebaya, jumat (9/9/22).

“Dalam memberikan pelayanan agar tidak memandang siapapun dia, baik dari masyarakat kelas atas, menengah maupun saudara kita yang kurang mampu. Apalagi, dengan dilaksanakannya Jaminan Kesehatan Nasional sekarang ini, tanggungjawab pelayanan rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat semakin dibutuhkan”, ujar Bupati yang juga dokter.

Kemudian ia mengatakan ada hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh tim medis. Yaitu dalam bekerja dan melayani masyarakat harus selalu mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mengapa? Karena masyarakat kita saat ini sudah sangat pandai, kritis dan mengerti hukum. Jadi, kalau SOP dilaksanakan dengan baik, Insha Allah saudara-saudari akan terhindar dari kesulitan dan masalah. namun dengan tidak mengabaikan sisi humanis”, ujarnya.

Bupati termuda sepanjang sejarah Paser ini pun mengungkapkan bahwa pernah terjadi pada satu waktu terhadap pasien (warga Desa Pulau Rantau) yang tidak punya sama satupun identitas namun harus segera dilayani. “Berkat komunikasi yang cepat antara pihak rumah sakit, dinas sosial dan dinas kesehatan, alhamdulillah masyarakat tersebut dapat ditangani dan dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan. Pada kesempatan baik ini, saya ingin mengapresiasi dan terima kasih atas fast response ini. Ini menjadi salah satu bukti, bahwa kita hadir ditengah masyarakat yang membutuhkan”, ungkapnya.

 Dalam sambutan tertulisnya, Ia pun berharap para tenaga medis agar terus dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan belajar dan terus belajar, karena perkembangan ilmu kesehatan ini berjalan dengan cepat dan pesat. ”Belum lagi aspek-aspek lainnya juga harus diperhatikan, seperti kebersihan, kenyamanan, kecepatan  dalam bertindak serta keramah-tamahan tim medisnya’, ujarnya.

“Percuma saja ada rumah sakit dengan status Kelas B, memiliki bangunan, sarana dan prasarana yang bagus dan dilengkapi dengan fasilitas yang canggih, tetapi tim medisnya tidak mampu memberikan layanan kesehatan secara profesional dan cepat. Jadi, semua aspek ini harus baik dan berkualitas agar RS kita menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing”, pungkasnya. (Humas)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 3.9377 detik dengan memori 0.7MB.