TANA PASER- Kabupaten Paser adalah daerah dengan berbagai macam potensi sumber daya alam (SDA). Dengan potensi SDA yang berlimpah ruah itu, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, tentu tidak lepas dari berbagai macam dampak yang berpotensi ditimbulkan.
Salah satu satunya adalah dampak yang ditimbulkan untuk komponen lingkungan. Yaitu terhadap air, udara dan tanah.
Karena itulah, untuk menunjang itu semua, Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Lingkungan Hidup mendirikan laboratorium lingkungan sejak tahun 2015.
Usai menerima peralatan laboratorium dari PT Kideco dengan nilai bantuan Rp1 Miliar lebih, Bupati Paser dr Fahmi Fadli dalam sambutanya mengharapkan keberadaan laboratoriun lingkungan ini dapat menjadi sarana media quick respons ketika terjadi keluhan dari masyarakat terutama berkaitan dengan masalah lingkungan.
Karena itu dia mengucapkan terimakasih kepada PT Kideco atas diserahkankannya bantuan peralatan laboratorium khususnya untuk mengidentifikasi pencemaran air.
“Saya sampaikan terimakasih kepada PT Kideco. Cukup banyak bantuan selama ini diberikan Kideco dengan berbagai hal, saya atas nama pribadi memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PT Kideco dan semoga Kideco semakin jaya,” kata Bupati.
Sedangkan, mewakili kadis DLH Paser Achmad Safari menjelaskan, gedung laboratorium ini dibangun tahun 2015. Namun menurutnya belum bisa beroperasi karena selain belum terbentuknya UPTD , juga belum adanya peralatan labotarium.
“Alhamdulillah PT Kideco punya kepedulian dengan memberikan bantuan peralatan untuk menganalisa kualitas air,” katanya.
Meskipun sebut Safari, keberadaan LEB masih terbatas karena hanya dapat menguji 8 etem kualitas air, namun dari analisa, setiap tahun dapat menghasilkan PAD sebesar Rp2 Miliar dari puluhan perusahaan yang melakukan uji laboratorium.(humas)