BATAM- Saat mengunjungi Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, tak hanya bicara soal wisata sejarah dengan menilik kejayaan di masa lampau. Di pulau di muara Sungai Riau ini juga ada kegiatan menarik lainnya.
Satu di antaranya adalah mempelajari budaya Melayu lewat mencoba berbusana adat. Pengunjung dapat mengambil paket wisata budaya yang bernama Traditional Dress Experience.
Lalu Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf saat itu didampingi Kepala Kesbagpol Pemkot Batam Riama Manurung, langsung mempersilahkan mengenakan salah satu baju adat melayu kepada Wabup.
Saat ditemui, Wabup Masitah mengungkapkan, saat ini Pemkab Paser tengah mematangkan pengembangan wisata religi yang lebih terkonsep.Karena menurutnya, wisata religi memiliki potensi ekonomi yang tinggi bila ditata dengan baik seperti pengelolaan Pulau Penyengat.
Adapun pengembangan wisata religi di kecamatan Pasir Belengkong dengan konsep sejarah, budaya dan agama lanjut Wabup, bertujuan agar peziarah lebih nyaman dan pedagang kaki lima tertata. Dampaknya denyut ekonomi akan meningkat.
“Pengembangan kawasan Pasir Belengkong dikonsepkan wisata religi dengan penataan serius, sehingga peziarah nyaman, PKL tertata, dan semua dapat barokahnya,” tutur Masitah.
Ia menyebutkan, kawasan Pasir Belengkong selama ini menjadi kunjungan masyarakat dan peziarah, baik di komplek makam Pangeran Syarif Hamid Ahmad Assegaf maupun makam raja-raja Kesultanan Sadurengas.
Untuk diketahui, Bupati Paser dr Fahmi Fadli dan Wabup Masitah secara bertahap mulai tahun 2022 ini melalui anggaran APBD kabupaten Paser, dan termasuk Provinsi dan pusat, akan membangun sektor pariwisata religi di Kecamatan Pasir Belengkong, untuk memenuhi kebutuhan wisata masyarakat dan menaikan perekonomian daerah. (humas)