Berita:Kabupaten Paser Manfaatkan Kerjasama BIMP-EAGA Untuk Mengembangkan Daerah

Siaran Pers

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur menggelar Forum Diskusi untuk menyamakan persepsi serta memberikan pemahaman dan wawasan mengenai kerjasama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Philippines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) di Ballroom Hotel JW Marriott Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Pada kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana mengatakan, hasil dari kegiatan ini nantinya bakal diimplementasikan dalam program kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.

"Hal ini bersifat Internasional atau hubungan antara empat negara di benua Asia. Hasil dari kegiatan nantinya diimplementasikan ke dalam program kerja Pemkab Paser," kata Adi Maulana.

Lanjutnya, kerjasama ini tentu memberikan manfaat bagi kabupaten atau kota dan juga Pemprov Kaltim. Dalam hal ini juga, Pemkab Paser bisa memahami cara melakukan identifikasi potensi yang bakal menjadi unggulan di Kabupaten Paser dan ditawarkan ke para investor asing.

Melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan Internasional ini, Pemkab Paser bakal menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Paser untuk mencari peluang usaha investasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Paser Toto Ifrianto menambahkan, peluang usaha investasi mulai dari sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, ekonomi, dan kawasan pelabuhan.

Pada sektor pariwisata, salah satunya yakni destinasi wisata pengembangan Gunung Boga yang sebelumnya sudah terkenal karena panoramanya. Saat ini sedang dikembangkan menjadi venue olahraga paralayang.

Lanjutnya, potensi pengembangan kawasan pelabuhan Pondong seiring dengan dilakukan revitalisasi pelabuhan oleh Kemenhub. Pemkab bakal mengembangkan lahan milik Paser di sekitar kawasan pelabuhan untuk dijadikan kawasan cold storage.

"Kemudian pada sektor ekonomi dikembangkan dan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Serta potensi pengembangan kawasan perkebunan aren yg sdh disusun dalam dokumen Investment Project Ready to Offer," tutupnya. (Prokopim). 

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 4.9029 detik dengan memori 0.69MB.