MAGELANG - Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, terus mengikuti rangkaian kegiatan Magelang Retreat 2025 yang memasuki hari keenam, Rabu (26/02/2025). Forum ini menjadi ajang strategis bagi para Kepala Daerah untuk memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif di daerah masing-masing.
Berbagai isu penting dibahas dalam pertemuan ini, mulai dari pembangunan manusia, digitalisasi, ketahanan pangan, hingga Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijelaskan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia melalui kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dalam implementasinya, Pemerintah Daerah berperan dalam penyediaan infrastruktur, memastikan pasokan pangan lokal yang berkualitas, serta mendistribusikan makanan bergizi kepada anak-anak di sekolah-sekolah. Dalam arahan tersebut, Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah agar program MBG dapat berjalan secara optimal. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan dapat mendukung penyediaan sarana dan prasarana penunjang, seperti dapur umum dan gudang penyimpanan bahan makanan, guna memastikan distribusi berjalan lancar dan merata.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga berperan dalam pemberdayaan petani lokal agar mereka dapat memasok bahan pangan yang sehat dan berkualitas untuk program ini.
Menurut Bupati Fahmi, Program MBG sangat relevan dengan upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, keterlibatan Pemerintah Daerah dalam penyediaan infrastruktur dan distribusi makanan bergizi akan berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan anak-anak di Kabupaten Paser. Mengingat pada periode sebelumnya Bupati Fahmi mampu membawa Kabupaten Paser menjadi terbaik kedua di Kaltim dalam penurunan stunting. Hal ini membuktikan bahwa, Bupati Fahmi memiliki perhatian khusus terkait kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak di Kabupaten Paser.
Sama seperti lima hari sebelumnya, kegiatan diawali dengan senam pagi di lapangan depan Ruang Sudirman, dilanjutkan dengan apel pagi yang bertujuan membangun kedisiplinan serta mempererat kebersamaan di antara peserta. Setelah itu, sesi paparan kebijakan nasional dimulai dengan menghadirkan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara.
Materi yang disampaikan dalam paparan kebijakan meliputi pembangunan manusia dan kebudayaan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta kependudukan dan pembangunan keluarga. Diskusi berlanjut dengan pembahasan tentang pemberdayaan masyarakat, sektor pertanian, pendidikan dasar dan menengah, serta komunikasi dan digitalisasi sebagai bagian dari upaya akselerasi pembangunan daerah.
Setelah istirahat, salat, dan makan siang yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri dan Wakil Menteri Dalam Negeri, pembahasan dilanjutkan dengan topik investasi, ketahanan pangan, serta strategi hilirisasi guna meningkatkan daya saing ekonomi daerah. Pada sesi sore, peserta mengikuti diskusi mengenai penguatan desa dan pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.(Prokopim)