TANA PASER- Kehadiran Bupati Paser dr Fahmi Fadli pada saat halalbihalal keluarga besar Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Rabu (11/05/2022) dimanfatkan para penyuluh pertanian berkeluh kesah.
Dipandu Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Herwan, Priyono petugas penyuluh pertanian Long Kali mengaku tugasnya rangkap sebagai tenaga administrasi, dan harapanya agar lebih fokus ketugas sebagai penyuluh lapangan.
Selain itu harapannya porsi anggaran di Badan Penyuluh Pertanian atau BPP dapat ditingkatkan, sehingga dapat menampilkan BPP yang layak sebagai pelaku usaha di sektor tanaman pangan sebagai pelaku sektor pertanian.
Selain itu, Priyono juga harapkan bantuan kendaraan roda 2 operasional, karena selama bertugas 15 tahun, tidak pernah mendapatkan kendaraan lapangan. Sementara selama ini menggunakan kendaraan pribadi.
Menanggapi hal itu, Bupati Fahmi mengaku sudah melakukan kordinasi ke BKPSDM, dengan akan menempatkan tenaga honor yang ada.
Terkait fasiltas kantor DPP, Fahmi berjanji akan menjadikan perhatian dan termasuk ada renca pengambungan ruang kerja antara prnyuluh pertanian dan penyuluh KB yang ada kecamatan.
“Untuk kendaraan operasional, ini memerlukan anggaran cukup besar. insya Allah akan menjadi perhatian,” kata Fahmi
Sementara, koordinator DPP Batu Engau Sabrina berharap perbaikan inspratruktur jalan khususnya wilayah Tanjung Harapan. Diakuinya sangat ditunggu petugas penyuluh, karena saat ini kerusakan jalan menjadi kendala utama untuk menemui petani.
“Keterbatasan itu tidak menjadi kendala meskipun harus bermalam disetiap desa pak Bupati,” ucapnya.
Namun dari kendala dilapangan lanjut Sabrina, sebagai seorang ASN tidak jadi masalah, karena dirinya sebagai ASN Kementerian Pertanian, telah mendapat tunjangan operasional sebesar Rp400 ribu, sementara PPL daerah dan termasuk PTT tidak mendapatkan tunjangan operasional.
“Selain itu pak Bupati, terkait presensi absensi dengan maksimun 50 meter dari DPP, menjadi masalah buat kami. Harapannya ada kebijakan terkait radius atau jarak, sehingga dapat bekerja dengan tenang karena jarak DPP ke daerah tugas cukup jauh,” ujarnya.
Menanggapi keluhan Sabrina, Bupati Fahmi mengaku akan menampung dan akan membahas keluhan tersebut, dan Fahmi meminta langsung Kadis Tanaman Pangan dan Holtikuktura untuk menyusun program seperti apa yang dilaporkan.
Terkait jalan, Fahmi mengaku untuk kawasan Tanjung Harapan, sudah menjadi perhatian serius untuk perbaikan hingga Desa Senipah dengan nilai anggaran Rp 90 miliar dengan penanganan rizit.
“Untuk wilayah Paser, ada 28 titik jalan akan ditangani secara bertahap. Dengan perbaikan . Inspratruktur jalan, akan mengutangi kendala penyuluh pertanian dalam bertugas.
Apa gunanya kita bangun sektor pertanian yang maju, kalau jalannya masih rusaknya. Yang pasti, semua keluhan petugas penyuluh pertanian akan saya catat,” tandas Fahmi.
Sedangkan, mewakili petugas penyuluh pertanian yang berstatus PTT, Mulyadi asal Long Ikis berharap kedepan dari 21 orang penyuluh status PTT untuk diangkat sebagai tenaga P3K, sementara beban tugas tak berbeda dengan ASN.
“Harapkannya penerimaan P3K dibuka secara khusus untuk penyuluh. Artinya tidak bersaing dengan pendaftar baru yang masih muda-muda,” harap Mulyadi dan berharap ada bantuan Laptop.
Menanggapi Mulyadi, Bupati mengakui saat ini BKPSD sudah menyusun untuk formasi P3K 2023, dan begitupun terkait laptop, Bupati Fahmi berjanji akan menjadi perhatian sebagai pengawal kebijakan. (humas)