Berita:Budaya Merupakan Identitas dan Jati Diri Suatu Bangsa

Siaran Pers

TANA PASER – “Budaya merupakan identitas dan jati diri suatu bangsa yang dapat membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat( Kesra)  Afra Nahetha, S.T, M.M, ketika membuka Lokakarya Lembaga  Adat Paser, Senin (04/11/2024) di Hotel Kryad Jl Kusuma Bangsa Tana Paser.

Afra juga mengatakan pada kebudayaan terdapat tata nilai penggalian dan pelestarian, “kebudayaan bukan semata-mata kesenian, kesenian hanyalah sub sistem kebudayaan. Di dalamnya terdapat tata nilai, penggalian, pelestarian dan pengembangan sehingga kebudayaan sebagai identitas daerah harus tetap dilestarikan,’ terang Staf Ahli Bupati Bidang Kesra. Kebudayaan-kebudayaan yang ada di Paser adalah warisan dari para leluhur Bumi Daya Taka. Marilah kita cintai dan lestarikan. Jangan sampai pengaruh modernisasi dan kemajuan teknologi memusnahkan kebudayaan ini.



Dalam kesempatan tersebut melalui Sambutan Pjs Bupati Paser Afra mengungkapkan Paser merupakan salah satu suku bangsa di tanah air yang kaya akan keanekaragaman corak budayanya. Bentuk-bentuk budayanya pun berkembang mengikuti irama dan aktivitas masyarakatnya. “Di dalam masyarakat kita sendiri, biasanya tumbuh dan berkembang kebudayaan-kebudayaan baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Kita sebagai masyarakat Paser memegang peranan penting di dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya kita sendiri,” tambahnya.



Nilai-nilai budaya Paser harus bisa tetap eksis ditengah derasnya arus proses globalisasi sehingga masuknya budaya asing bukanlah hal yang terlalu serius untuk dikhawatirkan. Satu hal yang pasti adalah bahwa tergesernya nilai-nilai budaya lokal oleh budaya luar bukan hanya terjadi pada generasi muda Paser. Hal ini memang sudah menjadi persoalan global.” Justru pengaruh positif budaya luar seperti pendidikan, teknologi harus diserap oleh pemuda kita. Di lain pihak, kita pun bisa mensosialisasikan keunggulan budaya lokal dalam rangka memproteksi atau memfilter budaya asing yang negative,”pungkas Afra.

Acara dihadiri oleh pengurus Lembaga Adat Paser, Paser Berkerai, LPAP, perhimpunan Bawe Paser, dan tokoh – tokoh kebudayaan di Paser.( Prokopim)


Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 3.6021 detik dengan memori 2.16MB.