Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Paser akan menunjukkan keseriusannya mengembangkan ragam potensi ekonomi kerakyatan yang ada di Kabupaten Paser. Pemberdayaan Ekonomi adalah bagian terpenting dalam mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera).
Perlahan namun pasti, tumbuhnya Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Paser masih tak sepopuler didaerah lain seperti diluar Kalimantan.
Melihat potensi tersebut, khususnya ayaman rotan dan batik Paser serta berbagai produk kerajinan dan lainnya, Dekranasda Paser dengan dukungan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan UMKM , menyusun program kerja dan strategi pengembangan.
Guna menambah referensi pengembangan, maka Dekranasda yang dipimpin ketuanya Sinta Fahmi Fadli SAP melakukan pengembangan wawasan “lateral thinking” ke Dekranasda Kabupaten Bandung Barat. Bandung Barat sendiri dinilai berhasil membina UMKM dengan ketuanya Sonya Fatmala yang juga merupakan istri dari Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan yang dikena aktor dan model ini.
Ketua Dekranasda Sinta mengatakan, kolaborasi dan saling sinergi dengan seluruh pihak, menjadi kunci utama dalam pengembangan dan peningkatan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah di era digitalisasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Didampingi Kadis Perdagangan Koperasi dan UMKM Hairul Saleh dan sekretaris Dekranasda Jon Johari, dalam melakukan pembinaan pun (Dekranasda) akan melibatkan berbagai unsur kolaborasi. sehingga dapat membantu memajukan pengrajin.
Ketua Tim Penggerak PKK ini menegaskan, Dekranasda akan mendorong pengembangan produk UMKM Paser agar berdaya saing tinggi dengan kualitas yang premium, sehingga bisa lolos dan diminati di pasaran.
“Bukan perkara mudah untuk bisa mendobrak dan memasarkan produk di Pasaran, namun dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, produk UMKM Paser bisa bersaing. Bahwa betapa kaya potensi kekayaan alam yang dimiliki Paser,” ucap ibu Sarjana Administrasi Publik ini.
Diakui Sinta, Kabupaten Paser merupakan daerah yang dianugerahi potensi alam dan SDM yang luar biasa. Termasuk kearifan lokal pada potensi masyarakatnya. (humas)