Berita:Sekda Tutup Pelatihan Siskeudes, 75 Peserta Lulus dengan Nilai Maksimal

Siaran Pers

Balikpapan - Setelah membuka Bimbingan Teknis Tata Kelola Keuangan Desa  Berbasis Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) versi  2.05, Kamis (?) lalu, Sekretaris Daerah Katsul Wijaya kembali hadir untuk menutup kegiatan ini di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, Sabtu (4/3) sore.

Dalam sambutannya, Sekda menyebut semua peserta dalam kondisi yang relax, dan ini menandakan kalau pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa bekerja sama Bankaltimtara berjalan dengan baik dan berhasil. “Semoga apa yang dipelajari dapat dilaksanakan dan diimplementasi masing-masing perangkat desa di desanya,” kata Sekda.

“Meskipun pada kenyataannya, apa yang disampaikan oleh peserta bahwa kondisi penerimaan materi berbeda-beda, ada hal yang perlu dilaksanakan nanti untuk memperdalam materi di tempat kerja, yaitu komunikasi dengan aparat desa lain, atau antar desa. Saya ingin semua aparat dapat kompak dan tidak ada yang tertinggal dari yang lain,” sebut mantan Kepala Dinas PMD ini.

Terkait dengan Bimtek ini, Sekda juga menyampaikan akan selalu mengupayakan ada kegiatan yang sama bagi perangkat desa. Ada 2 alasan menurut Sekda untuk melaksanakan Bimtek secara berkesinambungan. Yaitu karena aparat desa selalu berganti dan yang baru tentu perlu pengetahuan dan keterampilan, dan yang kedua aturan juga sering berubah sehingga aparat desa perlu untuk upgrade ilmu pengetahuan.

Alasan lain katanya, Dinas PMD perlu melakukan pemetaan dan pelatihan untuk perangkat desa, mengingat hampir semua perangkat desa yang ada, masih berusia muda. Waktunya panjang untuk mengabdi di desa, terus diberi kemampuan sehingga Pemkab Paser tak sia-sia keluarkan dana. Aparat desa di Paser saat ini rata-rata masih memiliki waktu mengabdi antara 20 hingga 30 tahun ke depan, karena maksimal mengabdi 60 tahun.

“Jangka waktu pengabdian yang panjang perlu dimaksimalkan, karena itu kita akan selalu berikan pembekalan dan pengetahuan bagi aparatur desa. Saya harap Dinas PMD agar inventarisir kegiatan pelatihan yang diperlukan, sebagai motivasi bagi aparatur desa. Dengan peningkatan kapasitas aparatur di era digital, aparat desa dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, karena tentu Bimtek saat ini rata-rata berbasis aplikasi,” sebutnya.

Harapan lain, semoga ilmu yang diperoleh di Bimtek ini bisa ditularkan kepada yang lain, meskipun tentu saja semua aparat harus punya kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan. Kepala Desa harus didukung oleh staf-staf desa yang bisa maksimal membantu pemerintahan seperti Sekretaris atau Kaur Keuangan. Karena itu kesempatan yang sama harus diberi untuk ikuti Bimtek.

Sekda menekankan pada pengelolaan keuangan desa, karena pejabat desa tidak tidak bisa sendiri melainkan dibantu staf yang lain. Bahkan kalau bisa menambah staf, sesuai dengan kemampuan keuangan desa dan kebutuhan organisasi. Terakhir, Sekda juga berpesan agar aparat desa segera menuntaskan RPJMDes yang harus selesai paling lambat 3 bulan setelah pelantikan Kepala Desa. Ini sudah 1 bulan berjalan, sehingga waktu tinggal tersisa 2 bulan untuk selesaikan dokumen RPJMDes.

Di akhir acara, Sekda, Kepala Bidang Ali Hamzah dari PMD dan narasumber melepas tanda peserta dan memberikan sertifikat secara simbolis, yang diwakili oleh 7 peserta, yaitu Indra Pranoto dari Batu Engau, Ahmad Riadi Putra dari Rantau Buta, Agus Mardekansyah dari Kendarom, Julia Ariani dari Lombok, Rosa Indah dari Muara Pias, Sahili dari Libur Dinding dan Asar Kurniawati dari Suliliran. (Prokopim)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 1.9290 detik dengan memori 0.69MB.