TANA PASER- Meskipun proses pelantikan Wakil Bupati Paser terpilih H Kaharuddin tinggal menunggu keputusan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), namun mantan Ketua DPRD Paser ini selalu menyempatkan diri hadir sejumlah kegiatan Pemkab Paser.
Seperti saat sosialisasi Intruksi Presiden No. 6 Tahun 2018 tentang rencana aksi pemberantasan penyalahgunaan narkoba oleh BNNP Kaltim, Selasa (23/6) di ruang Rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser.
Dimana Wabup terpilih yang dikenal selalu tampil dengan kopia hitam yang akan mendampingi Bupati Paser dalam masa jabatannya 2016-2021, nampak selalu hadir mengikuti jalan acara hingga usai.
Bahkan, Ketua BNNP Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono mempersilahkan Wabup Terpilih untuk memberikan sumbang saran kesiapan Pemkab Paser dalam menjalankan Inpres Presiden terkait sosialisasi dan tes urine.
“Selama atas terpilihnya pak Kaharuddin sebagai Wabup Paser. Beliau ini tinggal menunggu dilantik dan nantinya beliau ini sebagai ketua BNK Paser,” kata Ketua BNNP Kaltim saat itu.
Wabup Terpilih Kaharuddin mengaku mendukung berbagai program dalam upaya pemberantasan narkoba di Kabupaten Paser diantaranya peningkatan anggaran dalam menjalankan Inpres no 6 di Bumi Daya Taka.
"Peredaran narkoba ini telah menyentu semua lapisan masyarakat dan termasuk Aparatur Sipil Negara. Bahkan anak-anak dan ribuan orang saat sekarang terkena narkoba. Kita dukung apa yang harus dilakukan BNNP dan BNK . Dengan adanya dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPR, diharapkan memberikan arti besar dalam pemberantasan narkoba," jelasnya.
Selain itu, Politisi Golkar ini juga mengaku khawatir dengan perilaku adanya oknum anak sekolah dasar yang suka mengisap lem 'aibon' untuk mabuk, dan Kaharuddin berharap untuk di cari solusi mengatasi kebiasaan buruk tersebut.
"Oknum siswa sekolah dasar sekarang dari informasi yang saya terima sudah ada punya kebiasaan mengisap lem untuk mabuk, prilaku siswa ini harus segera dicegah," kata Kaharuddin dan berharap semua pihak dapat mencarikan solusi untuk mencegah perbuatan menyimpang siswa tersebut,” katanya.
Menurut Kaharuddin, jika perilaku siswa ini dibiarkan terus maka dampaknya terhadap kesehatan mereka dan perbuatan itu awal untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang. (har-/humas)