Berita:Ratusan Biuku Setiap Tahun di Lepas Desa Damit

Siaran Pers

 

TANA PASER- Maraknya perdagangan telur dan konsumsi daging Biuku  merupakan tantangan besar dalam program konservasi satwa langka tersebut. Namun, dengan melibatkan masyarakat  setempat sebagai pelaku utama konservasi, hingga saat ini ratusan Biuku atau penyu air tawar selalu di lepas masyarakat Desa Damit Kecamatan Pasir Belengkong.

Biuku atau Tutong ini adalah jenis kura-kura air payau, anggota suku Geoemydidae. Reptil yang biasa ditemukan di sekitar Estuaria ini penyebarannya cukup luas terutama di wilayah Asean seperti  di Kamboja, Malaysia dan beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Kabupaten Paser.

Masyarakat Daerah Aliran Sungai  (DAS) Kendilo   secara turun temurun telah melakukan pengambilan terhadap telur Biuku tersebut, mereka mengambil telur-telur Biuku  setiap tahun sekali yaitu pada  musim hewan ini bertelur, antara  periode musim telur antara bulan Mei hingga  Agustus.

Saat ini perkembangan biuku semakin kecil akibat berbagai faktor, karenanya  warga Desa Damit berinisiatif dengan membentuk sebuah kelompok konservasi yakni   Kelompok Masyarakat Paser Pantai Biuku.

 Dengan terbentuknya kelompok konservasi ini, mereka melakukan mengambil telur-telur Biuku di pasir kawasan DAS Kandilo khususnya Desa Damit serta menetaskannya di bak-bak penampungan sementara hingga siap untuk dilepaskan kembali ke alam liar.         

Kepada  web Humas Paser, salah satu anggota kelompok  Suriansyah  mengatakan,   di Kabupaten Paser khususnya di Desa Damit, kepunahan biuku bukan hanya karena perburuan tapi karena habitatnya terancam. 

“Kini banyak habitat kura-kura air tawar yang telah berubah fungsi yang berarti mengancam keberlangsungan hidup hewan yang tergolong reptil tersebut. Karenanya ini merupakan tantangan besar dalam program konservasi satwa langka tersebut,” katanya. (har-/humas) 

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1930 detik dengan memori 0.95MB.