Berita:“Profesi Kehumasan Semakin Dituntut”

Siaran Pers

(ditulis staf Humas Paser, Harmin)


Dulu sebelum ada internet, mengawali aktifitas kerja khususnya yang bergelut dengan dunia  kehumasan  sangat bergantung pada media koran, majalah,  radio dan lainnya  dalam menyampaikan informasi suatau lembaga  pemerintah. Namun sejak kehadiran teknologi internet, arena pekerjaan kehumasanpun bertransformasi menjadi digital.

Karenanya perkembagan profesi kehumasan semakin dituntut tidak hanya sebagai mulut dari sebuah pemerintahaan, tapi juga menjadi mata dan telinga. Tak salah, social media menjadi salah satu yang sangat penting dipahami oleh praktisi humas .

  Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut naik 20% dari survei sebelumnya. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar 48% dari populasi. 

Data ini mungkin termasuk pengguna media sosial di Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Paser, melalui  website humas.paserkab.go.id, facebook humaspaser dan instagram.

Dengan penggunaan media sosial, bisa dikatakan di era banjir informasi ini, seorang  humas  harus bisa selektif dan memahami peta media  massa berbasis digital. Sebagai humas yang merepresentasikan lembaga/instansi, harus bisa memanfaatkan berbagai channel komunikasi dan infromasi secara efektif.

Humas  juga  mampu memilah dan memilih informasi yang tepat. Begitu pula saat menghadapi informasi-informasi palsu atau “fitnah”. Pasalnya, humas  juga memiliki peran penting untuk mengatasi hoaks dan fakenews.

Humas harus terlibat dalam mengedukasi masyarakat agar informasi yang layak konsumsilah yang patut untuk disebarluaskan, bukan berita bohong atau menebar kebencian.

Bagaimana dengan kehumasan di pemerintahan daerah? Tentunya sama halnya dengan kehumasan di pemerintahan kota atau pusat dan sektor swasta, perannya sangat krusial dan kritikal. Keharusan  membangun public trust dan reputasi pemerintah. Salah satunya peran memberikan informasi kepada publik terkait kinerja pemerintah dan departemennya sendiri. Termasuk juga bagaimana memberikan informasi yang tepat sasaran. 

Selai humas, perkembangan dunia global yang demikian pesat  juga  menuntut media massa untuk bertransformasi dari konvensional menjadi digital. Media informasi seperti televisi, koran dan radio bukan lagi sumber informasi utama, masyarakat sudah beralih kepada media internet yang terbukti lebih update, cepat, dan praktis. 

Kembali peran seorang humas diera digital yang  semakin mempercepat transformasi ke pola komunikasi model baru yang menuntut adanya perubahan pola komunikasi pemerintah kepada publik, harus melakukan peningkatan kemampuan dan kapasitas seperti pembuatan berita, foto, komunikasi antar lembaga dan media informasi dengan perubahan gaya komunikasi pemerintah.

Humas pemerintah merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program dan kinerja pemerintah.  Selain itu, humas sebagai corong atau sumber informasi dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat terutama menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini. (har-/humas)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2410 detik dengan memori 0.71MB.