TANA PASER – Untuk melakukan upgrading pengetahuan keperawatan pagi para perawat di Kabupaten Paser, Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) secara mandiri melaksanakan workshop tentang Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia dan aplikasi pada pelayanan keperawatan.
Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh di ruang pertemuan lantai 2 Hotel Kyriad Tana Paser, Ahad (17/12) dan dibuka oleh Asisten I Setda Bidang Kesra Asmuni Samad. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pelantikan Dewan Pengurus PPNI Komisariat Kuaro, Muara Komam dan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Hadir sebagai narasumber, adalah Ismansyah dari DPD PPNI Kalimantan Timur. Ketua DPD PPNI Suparno, mengatakan bahwa jumlah perawat yang ada di Kabupaten Paser saat ini adalah 670 orang, dan yang hadir pada workshop ini adalah 160 orang.
Sementara itu Asmuni Samad yang membacakan sambutan tertulis Bupati Yusriansyah Syarkawi mengharapkan agar workshop ini bisa menghasilkan satu ilmu penting yaitu ada keseragaman dalam menentukan diagnosa keperawatan, sehingga nanti tidak ada lagi justifikasi atau stigma negatif yang diarahkan kepada perawat terkait adanya kekeliruan dalam menangani pasien.
“Mari kita satukan tekad, kita punya Rumah Sakit Umum Daerah yang baru saja dapat akreditasi, kita punya Rumah Sakit Muhammadiyah yang kompetitif dan satu-satunya di Kalimantan, kita punya beberapa puskesmas yang sudah akreditasi dan beberapa yang sedang giat-giatnya memperbaiki pelayanan. Kita sama-sama menjaga kondisi yang sudah sedemikian kondusif ini jangan sampai tercoreng dengan adanya human error, atau kesalahan manusia, yang sebenarnya bisa dihindari,” kata Amuni memberi semangat.
Saat berlangsung seminar, tiba-tiba ketua panitia H Dahman harus dilarikan ke RSUD Panglima Sebaya dengan diagnosa stroke ringan. Sampai berita ini dibuat, perawat yang tercatat sebagai pegawai di Puskesmas Mendik ini dikabarkan harus dirujuk ke RSUD Kanojoso Balikpapan. (hum-aks)
Banner
