Berita:Pengembangan Jagung di Paser Sangat Menjanjikan

Siaran Pers

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Kaltim H Ibrahim (kiri) saat menunjukkan kualitas jagung yang dipanen kepada Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak.


TANA PASER- Potensi pertanian di Kabupaten Paser sangat menjanjikan,  tidak hanya padi, namun juga  palawija dan holtikultura.  Karena itulah  Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Kaltim H Ibrahim memberikan apresiasi kepada petani yang mampu merealisasikan swasembada sektor pertanian, baik padi, kedelai maupun Jagung di Provinsi Kaltim.

Menurut Ibrahim saat panen raya Jagung Hibrida di Desa Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau oleh Gubernur Kaltim, Senin (6/3), pengembangan Jagung hibrida di wilayah Kabupaten Paser khususnya di Kecamatan Baru Engau, saat ini hampir 700 hektare lebih telah diproduksi petani.  

“Lokasi tanaman jagung yang dikembangkan di Batu Engau lokasinya tersebar atau tidak dalam satu lokasi. Karena itu untuk mengangkut hasil panen, sangat diperlukan jalan usaha tani,” kata Ibrahim.

Menyangkut capai produksi padi, jagung dan kedelai tahun 2016 untuk wilayah  Paser, mantan  Penjabat Bupati Paser ini menyebutkan, padi  untuk tahun  2015 berdasarkan angka tetap sebanyak  36.200 ribu  ton,  dan angkat sementara  atau disebut asem tahun 2016, menjadi 74 ribu ton lebih.

“Sementara tanaman jagung  tahun 2015, untuk angkat tetap yang dirilis BPN Pusat mencapai 185 ribu  ton,  dan tahun  2016 sebanyak 1.170 ribu ton  atau ada selisih 115 ribu ton lebih. Untuk kontribusi padi, Paser berada diurutan  ketiga dengan presentase pemenuhannya 13,35 persen. Sementara jagung untuk Kaltim berada diurutan  keempat dengan presentase pemenuhan sebesar  5, 52 persen dan untuk kedelai  presentasenya sebesar 15,93 persen,” sebut Ibrahim.

Untuk Tahun 2017 lanjut Ibrahim, pengembangan padi jenis hibrida  di Provinsi Kaltim mencapai luas 42 ribu hektare, dan  Paser mendapat jatah  3 ribu hektare. Sementara tanaman  Jagung  2017, dari 23 ribu hektare, Paser kebagian 4 ribu hektare dan dari 4 ribu  hektare ini, desa Kerang Dayo kebagian  860 hektare dan  1. 650 hektate untuk Kecamatan Batu Engau.

“Tahun 2017 mendukung kegiatan padi lokal, kaltim mengembangkan 300 ribu  hektare lebih padi lokal, dan Paser kebagian 75 ribu hektare dan termasuk bantuan sarana paska panen. Selain itu Paser tahun 2017 juga mendapat cetak sawah seluas 1000 hektare,” sebut Ibrahim. 

Selain itu untuk harga Jagung, Ibrahim menyebutkan kisaran Rp 3200 perkilo dan pabrik pakan ternakan di Samarinda menerima Rp 4000 perkilo dengan kadar air 14 persen. Sementara di Banjarmasin dihargai  Rp 390 perkilogram dengan kadar air 14 persen.

“Setiap petani di Batu Engau ini dapat memproduksi 6-7 ton, jika  dihitung dengan harga Rp 3000 saja perkilonya dan  dikurangi biaya produksi, dan  jika dihitung perbulan, petani  dapat keuantangan  Rp 6.000.000. Yang jelas, gaji petani lebih basar dari PNS, saya aja kalah. PNS itu gayanya aja, tp kantongnya kosong, petani kantongnya tebal dan sehat. Itulah modal besar petani kita,” kata Ibrahim dihadapan para petani. (har-)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1830 detik dengan memori 0.95MB.