TANA PASER- Pemkab Paser memfokuskan pembangunan di Bumi Daya Taka dalam berbagai bidang selama lima tahun ke depan. Prioritas itu menjadi hasil dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Paser 2020.
Prioritaskan program pembangunan diantaranya percepatan peningkatan kualitas infrastruktur guna mendorong laju aktifitas perekonomian masyarakat dan penguatan peran dan kapasitas ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya lokal dan berkelanjutan serta perlindungan dan daya dukung lingkungan hidup.
Kemudia program pembangunan pada peningkatan pembangunan manusia dalam rangka peningkatan pelayanan publik melalui bidang pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan serta didukung peningkatan kompetensi aparatur
Ketua Bappeda Muksin saat Musrenbang RKPD 2020 baru-baru ini, Pemkab Paser menargetkan sejumlah peningkatan di berbagai bidang diantaranya peningkatan ekonomi dari 1,13 persen menjadi 1,55. Begitu juga indeks pembangunan manusia meningkat dari 71,16 naik menjadi 71,20.
“Tingkat kemiskinan diharap dapat menurun dari 9,03 menjadi 8,50. Tingkat pengangguran ditargetkan dapat menurun dari 6,87 persen menjadi 6,50 persen,” katanya.
Untuk merealisasikan target tersebut sebut Muksin, tentu perlu ditunjang dengan penganggaran yang memadai. Dimana Pemkab Paser pada Tahun 2020 memproyeksikan pendanaan diantaranya Rp. 360 Milyar lebih untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
“Pendanaan Rp.360 Milyar lebih untuk prioritas pembanguan di bidang Pendidikan, kesehatan, pemerintahan yang dilakukan di 30 OPD dan 32 UPTD. Untuk infrastruktur dan kewilayahan dialokasikan Rp. 131 Milyar lebih dan Multiyears Rp. 263 Milyar leibih, yaitu untuk prioritas pembangunan pekerjaan umum, perumahan, perhubungan, Kominfo yang dilakukan oleh 4 OPD dan 5 UPTD,” sebut Muksin.
Sedangkan untuk perekonomian dan Sumber Daya Alam lanjut Muksin, diproyeksikan pendanaannya sebesar Rp.61 Milyar lebih yaitu untuk prioritas pembangunan pertanian, UKM, perikanan, ketahanan pangan, persampahan dan lain-lain.
“Kegiatan perekonimian dan SDM ini dikerjakan oleh 7 OPD dan 22 UPTD. Sementara untuk dana DAK-DR dan DBH-DR diproyeksikan sekitar 100 Milyar lebih,” katanya. (har-/humas)