Berita:Pembubaran HTI, Wabup Paser : “Mari Taati Keputusan Pemerintah”

Siaran Pers

TANA PASER – Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah berharap agar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak melaksanakan kegiatan di Kabupaten Paser hingga adanya keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

“Mari kita taati keputusan pemerintah dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terkait pembubaran HTI”, ujar Mardikansyah saat membuka acara dialog dan silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda di Aula Pendopo “Lou Bepekat” Bupati Paser, Senin (5/6).

Dalam kesempatan itu, Mardikansyah mengharapkan peran aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda serta pendidik untuk memberikan pencerahan kepada umat/anggotanya tentang alasan pemerintah membubarkan HTI, salah satunya bahwa HTI terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, azas, dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Optimalkan peran FKDM, FKUB, FPK dan Kominda guna meningkatkan deteksi diri dan cegah dini terhadap potensi kerawanan wilayah pasca pembekuan HTI”, ungkapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan keputusan pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pihaknya berencana akan membubarkan organisasi HTI dengan dalih terindikasi kuat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Sementara anggota DPRD Prov Kaltim yang juga mewakili MUI Paser Azhar Bahruddin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan agar masyarakat menanggapi rencana pembubaran HTI tersebut dengan arif. Ia berpendapat setiap warga Indonesia memiliki  keyakinan masing-masing dan hal tersebut merupakan bagian dari hak asasi manusia.

“Janganlah terlalu alergi dengan HTI, HTI itu bagian dari kita karena isinya manusia. Jangankan HTI yang isinya manusia, kebun binatang aja yang isinya singa kalau dielus-elus pasti akan baik”, ungkap Azhar saat memberikan arahannya pada kegiatan tersebut.

Menanggapi banyaknya aksi provokasi yang menginginkan Indonesia terpecah belah, ia memberikan solusi terkait pemasalahan tersebut. “Ada empat komponen atau pilar dalam bermsyarakat yaitu ilmunya ulama, keadialan para penguasa, kejujuran para pengusaha dan pedagang, serta doanya fakir miskin dan orang-orang yang tertindas”, terangnya. (anc)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2403 detik dengan memori 0.7MB.