Foto : Ilustrasi
TANA PASER- Lama tak terdengar, rencana pembangunan bendungan Lambakan, Kecamatan Long Kali, kembali mencuat. Bahkan menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum , Tata Ruang dan Perumahaan Rakyat Provinsi Kaltim M Taufik Fauzi, rencana pembangunan bendungan Lambakan, menjadi perhatian serius.
Hal ini ditegaskan Taufik Fauzi dihadapan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi, Ketua DPRD Paser H Kaharuddin dan anggota DPR RI asal Kaltim Awang Ferdian Hidayat serta pejabat Pemprov Kaltim dan Pemkab Paser saat panen raya Jagung di Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Senin (6/3) kemarin.
Menurutnya, karena pembangunan bendungan Lambakan ini memerlukan anggaran yang sangat besar, maka perlu berjuang di Kementerian PU. “Total anggaran dari detail desain bendungan Lambakan mencapai Rp 4 triliun. Harapannya, perlu perjuangan bersama antara Pemkab Paser, Penajam Paser Utara (PPU) dan Provinsi Kaltim. Selain itu saat rapat terbatas dengan Presiden, program prioritas nasional untuk bendungan Muara Lambakan,” kata Taufik Fauzi.
Jika memang bendungan Muara Lambakan ini terwujud sebutnya, manfaatnya bukan hanya akan dinikmati Kabupaten Paser, tetapi juga dapat dirasakan Kabupaten PPU dan Kota Balikpapan. Manfaat tersebut tak hanya berkaitan dengan air baku seperti pengairan persahawan, perikanan dan air bersih, tetapi juga dapat difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Selain pemanfaat pengairan dan PLTA, bendungan Lambakan juga bakal menjadi pengendalian banjir, dan jika itu terwujud, maka akan bisa meriduksi banjir kurang lebih 30 persen. Yang jelas rencana bendungan ini sudah berjalan 20 tahun. Harapan kita tahun 2018, fisik bangunan dapat menjadi program prioritas nasional,” ujar Taufik menambahkan.
Untuk diketahui berdasarkan desain perencanaan, Bendungan Muara Lambakan merupakan mega proyek yang masuk dalam RPJMN 2015-2019. Bendungan tersebut direncanakan mampu menampung air 718,63 juta meter kubik, dengan manfaat mampu mengairi areal lahan pertanian seluas 16.698 hektare dan akan menjadi sumber air baku sebanyak 14.579 liter per detik. Sedangkan manfaat utamanya mampu menyediakan potensi tenaga listrik sebesar 17 MW.
Namun di balik besarnya manfaat, tentunya menuntut adanya kesiapan seperti lahan, anggaran maupun birokrasi. Bendungan Lambakan dipastikan akan menggenangi dua desa di Kecamatan Long Kali yakni Muara Lambakan dan Kepala Telake. Otomatis membutuhkan anggaran besar untuk pembebasan lahan serta kesiapan psikologis masyarakat yang harus direlokasi. (har-)