Berita:Muara Andeh dan Rantau Bintungan Keluhkan Masalah Pendidikan

Siaran Pers

Tana Paser - Sejak dibentuk sebagai sebuah kecamatan, wilayah Muara Samu memang memiliki satu masalah yang sampai kini masih belum terselesaikan, yaitu masalah infrastruktur jalan. Dalam setiap pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten pun masalah jalan ini selalu jadi primadona di topik pembicaraan. 

Namun selain jalan, Muara Samu juga masih menghadapi kendala lain yang tak kalah serius. Salah satunya di bidang pendidikan.

Saat rapat Bupati dr. Fahmi Fadli bersama Kepala Desa se-Kecamatan Muara Samu yang dipimpin Camat Amri Yulihardi, Kamis (15/7), setidaknya ada dua Kepala Desa yang menyampaikan masalah pendidikan, yaitu Kades Rantau Bintungan dan Kades Muara Andeh.

Kades Rantau Bintungan menyampaikan kondisi sekolah di desanya yang masih berstatus SD Kunjung. Ia ingin sekolah tersebut ditingkatkan statusnya serta dilengkapi pegawainya agar bisa seperti sekolah lain dan murid belajar seperti biasa.

Kepala Desa mengatakan bahwa pihak desa bisa menyiapkan anggaran desa untuk pembangunan rumah guru jika Pemkab Paser menempatkan guru di SD itu. Saat ini SD itu punya 33 murid.

Sementara Kades Muara Andeh Samel Reza mengatakan bahwa kendala utama bagi pelajar di wilayahnya adalah ketiadaan jaringan telekomunikasi. Dia mengatakan bahwa di tengah pandemi ini, sistem belajar online sangat sulit bagi para siswa.

Di pusat desa tidak ada jaringan sama sekali. Adanya di atas gunung dan di tengah hutan yang jaraknya berkilo-kilo dari pemukiman warga. Untuk tetap bisa belajar secara daring, pihak desa bersama masyarakat secara swadaya membangun pondok di atas gunung itu dan di situlah para siswa selama ini berkumpul untuk belajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murharianto mengatakan bahwa untuk perubahan status sekolah tidak bisa serta merta dipenuhi karena perlu banyak kajian. 

Dia mengakui bahwa keterbatasan tenaga pendidik adalah salah satu masalah serius di semua SD Kunjung di Kabupaten Paser. "Masalahnya kita tidak bisa mengangkat guru honor yang baru. Satu-satunya cara untuk mengatasi kekurangan tenaga adalah dengan guru pengganti," kata Murharianto. 

Namun mantan Camat Long Ikis ini mengatakan bahwa SD Kunjung di Rantau Bintungan masih lebih beruntung karena ada sekolah di desa terdekat yaitu SDN 004 dengan jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga guru di SD itulah yang bisa diperbantukan untuk berkunjung ke SD Kunjung dalam rangka mengajar. Nanti ujiannya juga para siswa ikut di SD 004.

Dia mencontohkan SD Kunjung lain di Rantau Layung yang lebih parah, karena tidak ada satu pun SD yang dekat.

Untuk masalah yang dihadapi Muara Andeh, Bupati mengatakan akan diupayakan untuk segera ada solusi. Jika tidak bisa menghadirkan jaringan telekomunikasi maka satu-satunya cara bagi warga Muara Andeh adalah sekolah tatap muka. Itu bagi anak SD karena sekolahnya ada di desa itu. Untuk siswa SMP, SMA dan mahasiswa, masih menunggu keputusan dari Satgas Covid-19. (humas)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2220 detik dengan memori 0.7MB.